Washington DC,- infobreaakingnews - Dirut PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan mengatakan, anggaran subsidi bahan bakar minyak sebaiknya dialihkan ke sektor lainnya seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
"Alokasi anggaran subsidi yang besar telah mengurangi alokasi anggaran untuk peningkatan pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur," katanya saat berpidato dalam forum Center for Strategic and International Studies (CSIS) di Washington DC, USA,Rabu/10-4..
Forum itu mengetengahkan isu ketahanan energi yang berkelanjutan dimasa datang bagi dunia.
Tampil secara mempesona dan cerdas,Karen menjadi CEO wanita pertama asal Indonesia yang berbicara dalam forum internasional yang paling bergengsi tersebut.
Menurut dia, pengurangan subsidi BBM dan mengalihkannya ke sektor lain yang lebih penting , merupakan salah satu upaya mengurangi ketergantungan terhadap minyak.
Karen juga mengatakan, subsidi BBM yang diperkenalkan pertama kali pada era 1960-an, rata-rata menyedot 20 persen APBN.
Pada 2013, subsidi BBM tercatat Rp193 triliun dengan kuota 46 juta kiloliter.
Meski, ia mengakui, pemerintah tidak mudah mengurangi subsidi tersebut.
Karen juga mengatakan, langkah pengurangan ketergantungan minyak lainnya adalah mengalihkan ke sumber energi alternatif, seperti gas alam, gas nonkonvensional, dan energi baru terbarukan.
Ia mencontohkan, gas metana batubara (CBM) merupakan gas nonkonvensional dengan cadangan terbesar ke-6 di dunia.
"Kami merencanakan investasi 1,5 miliar dolar AS untuk 200 sumur eksplorasi CBM dalam lima tahun ke depan," ujar Karen.
Selain itu, Indonesia memiliki energi alternatif lainnya yang melimpah, namun belum di manfaatkan secara optimal seperti panas bumi dan dan biofuel. Dan bilamana sumber energi yang begitu kaya di miliki Indonesia dapat diberdayakan secara optimal dimasa mendatang, maka kebutuhan vital lainnya akan sanggup terpenuhi secara otomatis.***Novi Kusdarman
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !