Jakarta -Infobreakingnews -Menjelang hari terakhir penyerahan daftar calon sementara caleg dari berbagai peserta Pemilu , Pihak KPU pusat yang berada dikawasan jalan Iman Bonjol Jakarta Pusat , memasang sebuah tenda raksasa terpasang tepat di halaman gedung KPU.
Pantauan media online digital life infobreakingnews Sabtu (20/4/2013), tenda berukuran sekitar 10 x 14 meter itu sudah disiapkan sejak Jumat (19/4) kemarin. Padahal, sejak dibukanya pendaftaran DCS pada tanggal 9 April lalu.
Termasuk saat PKS menyerahkan DCS-nya ke KPU pada Selasa (16/4) lalu, dengan 492 daftar caleg untuk DPR RI. Kala itu daftar caleg PKS diboyong dengan 16 boks berukuran sedang, dan diantar oleh sekitar 15 orang pengurus PKS termasuk Sekjen dan Ketua DPP.
"Partai banyak yang menyerahkann daftar calegnya besok dan Senin, jadi khawatir membludak yang menyerahkan kita siapkan tenda," kata petugas Help Desk KPU Deno, di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakpus, Sabtu (20/4/2013).
Menurutnya, hanya ada 2 orang pengurus partai yang diperkenankan menyerahkan langsung DCS kepada bagian penerimaan daftar caleg di lantai II Gedung KPU, sementara yang lainnya hanya menunggu.
"Partai memang memberi tahu berapa orang yang akan hadir, tapi bisa yang hadir lebih banyak," ucapnya.
Tenda yang dipasang KPU itu dilengkapi layar LCD di bagian tengah yang terhubung langsung dengan ruang penerimaan DCS di lantai II. Sekitar 200 kursi juga disediakan berada di bawah tenda berwarna merah putih itu.
Tak hanya itu, KPU juga memasang karpet merah mulai dari pintu masuk, tangga, hingga ke lantai II ruang penerimaan DCS. Di salah satu sudut ruangan itu disediakan tempat bagi partai menggelar jumpa pers usai menyerahkan DCS.
Hingga hari ini, baru PKS yang menyerahkan daftar calegnya ke KPU, sementara 11 partai lainnya yang lolos sebagai peserta Pemilu baru akan menyerahkan pada Minggu dan Senin besok. Penerimaan DCS dijadwalkan berakhir pada Senin (22/4) besok.
Banyak pemerhati msalah politik menilai bahwa para caleg di Pemilu tahun depan akan jauh berbeda dengan waktu lalu oleh karena semakin selektifnya para Partai dalam merekrut andalam calegnya yang dirasa semakin tinggi tuntutan masyarakat akan calon wakil rakyat di dewaan. Apalagi banyaknya kasus anggota dewan yang korup dan bermasalah hukum dimasa lalu , membuat masyarakat pemilih akan semakin sulit untuk dirayu lagi.
***Emil Foster
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !