Jadwal Ujian Nasional Hari Sabtu Ditiadakan

Jakarta, infobreakingnews -  Mendikbud M Nuh mempersilakan kalangan masyarakat yang akan melakukan gugatan hukum atau class action terhadap pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMA sederajat 2013.

"Silakan lakukan itu. Kita menghargai sebagai hak warga bangsa namun kami memunyai pendapat. Sebab semuanya bisa dijelaskan duduk perkaranya," kata Mendikbud M Nuh kepada wartawan di kantor Kemendikbud, Jakarta, Selasa (30/4).

M Nuh mempertanyakan bila UN SMA sederajat di 22 provinsi yang berlangsung baik minus 11 provinsi apakah ikut dibatalkan?

"Lalu kalau menuntut ke mana? Kan rentetannya panjang. Sebab mereka mempersiapkan dengan baik lalu serta merta dibatalkan, mereka bisa kecewa.  Ya memang ada keterlambatan dan pergeseran waktu, semuanya tahu. Penyebabnya kan percetakan di Bogor sana," papar Nuh.

Lebih lanjut  Menteri Pendidikan menegaskan adanya iinstruksi bapak Presiden SBY, bahwasanya pelakasanaan Ujian Nasional yang dilakukan diseluruh Indonesia yang sebelumnya juga dilakukan pada hari Sabtu, maka mulai tahun 2013 ini peyelengaraan Ujian Nasional tidak lagi dilakukan. Hal ini mengingat Pemerintah perlu menghargai ummat beragama Advent yang beribadah pada hari Sabtu. ": ungkap Menteri kepada infobreakingnews.com,  saat dimintai konfirmasi.

Terkait tuntutan bahwa UN masih cacat hukum, Nuh dengan santai menyatakan hal itu sebagai lagu lama.

"Itu lagu lama, semua sudah kita jelaskan berulang kali. Dan kami sudah ke Mahkamah Agung (MA) meminta konfirmasi bahwa UN boleh terus jalan sembari melakukan perbaikan," tegasnya.

Dikatakan, bila  mau "menembak" UN, para penggugat mesti menggugat UU Sisdiknas Pasa 58 ayat 1 tentang penilaian peserta didik UN oleh lembaga mandiri.

"Nah kalau mau fair, nembaknya di UU Sisdiknas. Sebab melalui PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan lahirlah lembaga mandiri yaitu BSNP," pungkasnya.

Memang banyak hal yang membuat jadwal penyelenggaraan UN tahun ini menjadi tertunda dibeberapa propinsi, selain ketidakmampuan distribusi Percetakan di Bogor yang mencetak kertas Ujian, juga beberapa perbaikan, termasuk instruksi Presiden tentang hari Sabtu agar tidak diselenggarakan ujian , guna menghormati umat Advet di Indonesia.*** Emil F Simatupang