![]() |
Emil Foster bersama Ruhut Sitompul |
Jakarta, infobreakingnews – Karena rasa kecewa tidak jadi nyaleg atau mendapat dapil yang dirasa kurang tepat, sejumlah kader PD yang masih loyal kepada mantan ketum PD, Anas yang tak lama lagi sudah mendiami sel penjara KPK, berkunjung ke rumah Anas sambil berkelu kesah.
Hal ini yang membuat Politisi senior, siraja minyak Poltak Ruhut Sitompul, merasa sedih dan prihatin, tapi akhirnya dibalik rasa keprihatinnya, Ruhut tertawa getir, karena merasa apa yang dilakukan oleh sekelompok kecil anak buahnya di partai berlambang mercy itu, jelas salah kaprah dan teramat bodoh. Padahal menurut Ruhut, si Amat yang dikampung aja, tidak sebodoh mereka yang curhat kepada orang yang sudah berkhianat kepada Partai, sampai akhirnya harus berurusan dengan masalah hukum, karena korupsi pula"
"Ya jelas salah total lah, masa curhat atau melapor kepada orang yang sudah bukan lagi didalam Partai" kata Ruhut dengan ciri khasnya yang selalu meledak ledak,kalau sudah dengar prihal Anas.
Kenapa bukan curhat kesaya? Tanya Ruhut, pasti akan saya beritahukan secara proporsional agar mereka bisa paham , jika masalah itu berkaitan dengan kebijakan Parta" ungkap Ruhut saat berbincang dengan Emil Foster, CEO media online digital life, infobreakingnews.com, di Jakarta, Minggu ( 5/5 ).
Menurutnya, Anas tidak mempunyai strategi apa pun terhadap partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. “Kalau Anas, ada strategi untuk Demokrat kedepan, aku rasa diketawain kodok, karena dia sudah keluar. Jadi, enggak ada strategi dia mau come back,” sindir Ruhut.
Pria yang kerap disapa Poltak ini bahkan mengkritik para kader Demokrat yang sampai kini masih berwajah dua dan dua kaki pula, pastilah menurut Ruhut mereka bagaikan daun yang gugur sebelum berkembang, layu sebelum kuncup, aaallaaamaaak jadi tambah sedilah aku "
“Kalau mereka dua kaki, mereka akan ke laut. Loyalitas harus tunggal, karena matahari Demokrat hanya satu yaitu SBY. Jikalau mereka masih ke Anas, mereka akan layu sebelum berkembang,” tutupnya.
Sebelumnya, Anas Urbaningrum mengakui, kader Demokrat diam-diam menelefon dan menyambangi kediamannya di bilangan Duren Sawit, Jakarta Timur untuk membicarakan perkembangan terkini Partai Demokrat.
Suami Atthiyah Laila itu, menyebut banyak hal yang didiskusikan bersama kader Demokrat, antara lain mereka mengungkapkan rasa kecewanya dalam hal DCS dan lain sebagainya. Paling tidak menjelang akan ditahannya Anas oleh KPK, maka belakangan lebih banyak koleganya memberikan penghiburan kekuatan bathin, agar siap meninggalkan rumah yang mewah dengan kemanjaan dengan Atthiyah , isteri yang cantik. Apalagi dikabarkan bahwa Anas sangat elergi terhadap debu kamar.
Padahal bisa dibayangkan betapa kotor dan pengapnya suasana blok sel penjara. Tapi kata Ruhut, itulah konsekwensi hukum. Karena siapapun sama dihadapan hukum" kata Poltak yang sebelum jadi raja minyak itu, lama berkarier sebagai seorang advocad/pengacara hukum .
***Candra Wibawanti
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !