"DIBAWAH TEKANAN"
Ketika dia berteriak, apa salahku?
Si penekan tidak mau tahu.
Kamu salah. Kenapa kamu begitu.
Aku tidak salah, protes Fahmi,
karena aku berjuang demi masa depan kebenaran,
dan masa depan harga diri, dan masa depan duniaku.
Hah, harga diri? Ini kewenanganku.
Ya, dengan kewenangan, aku bisa membuat aturan sesuai kemauanku.
Hah, mau dibawa kebenaran?
Akh, peduli semua itu, salah atau benar, ini kewenanganku.
Aduh, sedihnya hati dan berontaknya jiwaku.
Kenapa dibiarkan ada orang seperti itu.
Yang hidupnya suka menekan karena ada sesuatu,
Kemajuan tidak bisa diperlihatkan.
Kemerosotan, bahkan kegagalan sudah dilakukan, tapi kenapa dibiarkan.
Ya, siapa yang membiarkan?
Semua orang cari muka untuk kepuasan dan kesewenangan.
Salah benar, memang beda tipis,
karena itu demi kekuasaan.
Akh, rusaknya kebenaran.
Karena itu kewenangannku, peduli apa dengan kamu.
Ya, sedihnya hidup dibawah tekanan,
Yang benar dikatakan salah
dan yang salah jadi benar.
Kehidupan yang tidak ada kontrol,
ataupun jika ada kontrol,
Apapun hasilnya, itu demi keinginanku,
keinginan yang aku tidak peduli,
buruk untuk siapa dan apapun akibatnya.
Inikah Kiamat untuk duniaku,
dunia kebodohan,
karena kepintaran dikerdilkan
dan kesalahan dibiarkan saja demi kekuasaan,
Ya, inilah hidup dibawah tekanan.
Karya: WS Ibrahim.
Puisi ke 46 utk Breaking News.



0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !