Jakarta, infobreakingnews. - Salah satu calon kuat Pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi yang juga dikenal sebagai Pakar Ilmu Tata Negara dari Universitas Indonesia, DR.Anthon Raharusun, berkomentar soal Status Jero Wacik. Menurutnya, “Selain Jero Wacik, kami yakin di internal Kementerian ESDM masih banyak pejabat mafia yang perlu ditangkap KPK. Oleh karenanya, KPK perlu menyelidiki lebih jauh keterlibatan pejabat Kementerian ESDM dengan oknum pihak swasta lainnya yang juga ikut bermain mafia yang merugikan negara.
Bisa saja Perusahaan-perusahaan Migas yang besar juga ada dalam lingkaran korupsi Jero Wacik pada kementerian ESDM yang dipimpinnya. Lanjut Anthon, "apakah itu Mereka (Perusahaan Migas, red), sebagai Korban Pemerasannya atau ikut bermain dalam pemerasan yang sistemik. Jadi, Saya yakin KPK akan dapat mengungkapkan kasus di Kementerian ESDM itu lebih besar dan luas lagi."
Kata Anthon Raharusun lagi, "Kader-kader Partai Demokrat yang terjerat saat ini berada dalam lingkaran kekuasaan, membuat mereka terlihat sangat eksklusif sehingga membuat mereka lupa diri dan merasa aman sehingga mereka sebagai kader PD bisa berbuat apa saja termasuk bebas untuk korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan lainnya.
Mudah-mudahan KPK menelusuri aliran dana-dana yang dikorupsi kader-kader PD tersebut agar bisa menyeret kader-kader korup tersebut ke penjara.
Jadi, Saya berharap pada pemerintahan Jokowi-JK nanti benar menempatkan orang-orang terbaik yang bebas dari Korupsi dan Kolusi."
Ketika ditanya infobreakingnews soal motivasi Anthon yang saat kini sedang mengikuti seleksi calon pimpinan KPK, menurutnya, untuk memberantas korupsi di negeri ini membutuhkan orang-orang yang memiliki integritas yang tinggi, untuk memberantas korupsi. "Jadi menurut saya, hanya orang-orang yang memiliki integritas tinggi saja yang dapat memberantas korupsi tanpa pandang bulu hingga ke liang lahat, dan saya punya komitmen untuk itu."
Putra terbaik Papua yang sudah menyelesaikan Doktor Hukum Tata Negara di UI ini yakin mampu bersaing dengan 63 orang lainnya. Menurutnya, "jangan sampai ada anggapan bahwa orang daerah tidak bisa bersaing dengan orang-orang yang ada di Jakarta."
"Saya yakin dengan kemampuan yang saya miliki bisa bersaing dengan mereka. Saya juga berharap tidak ada intervensi politik dan kekuasaan yang ikut menentukan calon pimpinan KPK, jika ada intervensi maka keberadaan KPK hanya sebagai lembaga alternatif dari kekuasaan yang ada, dan karenanya kita tidak bisa berharap banyak dari kehadirannya sebagai lembaga negara yang independen." ***Petra/Steffy
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !