![]() |
Layar Monitoring Lapas |
Salah sataunya Forum of Small Medium Economic Africa Asean (FERSEAA) memberikan hibah sofware tiga diminsi yaang canggih dengan nilai 780.000 USD atau senilai Rp 10 miliar, dimana alat ini dapat memantau setiap pergerakan warga Lapas.
"Ini sebagai pilot project sistem surveillance kita yang sangat canggih. Jadi akses card nanti ke dalam sudah pakai ID card, termasuk wartawan, tapi yang saya pakai two ways tiket. Jangan yang one ways tiket nanti bisa masuk enggak bisa keluar," kata Yasonna kepada infobreakingnews.com, Sabtu (20/8) di LP Cipinang Jakarta Timur.
Sistem pengawasan ini sebelumnya dipaparkan di depan para Dubes di Gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan pagi tadi.
Yasonna mengatakan sistem ini mampu mendeteksi banyak hal seperti tamu yang masuk, finger recognition, face recognition, juga dibuat peralatan CCTV dan alat detector. Karena itu, jika ada sesuatu langsung bisa dideteksi.
"Untuk mencegah kerusuhan, kalau di blok-blok sudah muncul perilaku perubahan adrenalin, juga emosi, langsung bisa ditangkap oleh alat kita," ujarnya.
Tidak hanya mengawasi napi, sistem ini juga untuk mengawasi petugas. Petugas bekerja atau tidak, keliling atau tidak, berapa kali petugas itu keliling dalam sehari juga akan terdeteksi, selain akan memantau masuknya alat Handphone yang seringkali dimiliki para napi dan membuat pergerakan negatip.
Jika nanti hasilnya memang bagus, Pemerintah akan memasang alat ini disemua Lapas terutama yang isinya banyak para bandar narkoba dan hal lain. *** Leo Panjaitan.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !