Headlines News :
Home » » Dua Perawat RS Medika Permata Hijau Sebut Tak Pernah Lihat Ada Luka atau Benjol di Tubuh Setnov

Dua Perawat RS Medika Permata Hijau Sebut Tak Pernah Lihat Ada Luka atau Benjol di Tubuh Setnov

Written By Infobreakingnews on Senin, 26 Maret 2018 | 16.19


Jakarta, Infobreakingnews – Dua perawat Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Nana Triatna dan Suhaidi Alfian di dalam kesaksiannya menyebut tidak ada luka atau benjolan apapun di wajah Setya Novanto saat dirinya dilarikan ke rumah sakit.

Menurut pengakuan keduanya, saat dibawa ke rumah sakit seluruh tubuh politisi partai Golkar tersebut ditutupi dengan selimut.

"Tidak ada luka, tidak ada benjolan," ujar Nana kepada jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hal tersebut dikatakan Nana saat bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (26/3/2018). Nana dan Suhadi dihadirkan sebagai saksi untuk terdakwa dokter Bimanesh Sutarjo.

Nana juga mengaku pernah melihat kondisi Setnov sebanyak dua kali. Namun, saat itu Nana memastikan ia tak melihat adanya luka atau benjolan di tubuh Novanto.

Senada dengan pengakuan Nana, Suhaidi mengaku melihat sisi kiri wajah Novanto saat dibawa menggunakan brankar. Namun, karena tertutup oleh selimut, Suhaidi menjelaskan dirinya tak melihat adanya luka.

"Waktu di depan rumah sakit sudah ditutupi selimut. Pipi kirinya (Setya Novanto) saya lihat tidak ada luka," kata Suhaidi.

Keterangan yang diberikan keduanya sekaligus membantah pernyataan mantan kuasa hukum Setya Novanto, Fredrich Yunadi yang sebelumnya mengatakan kepada awak media bahwa kliennya berada dalam kondisi yang sangat parah dengan tubuh luka-luka dan terdapat benjol sebesar bakpao.

Tidak hanya Nana dan Suhaidi, KPK juga memanggil dokter Alia untuk bersaksi.

Sebelumnya, Fredrich Yunadi pernah meminta dokter RS Medika Permata Hijau untuk membuat diagnosis luka akibat kecelakaan yang dialami Setnov. Namun, menurut pengakuan dokter Alia, Novanto ternyata dirawat oleh dokter spesialis ginjal.

"Kalau pasien masuk akibat kecelakaan yang mengalami benturan, benjol di kepala, itu diarahkan ke dokter spesialis mana?" tanya jaksa KPK Roy Riady kepada dokter Alia terkait dengan kebiasaan penanganan pasien di ruang instalasi gawat darurat (IGD).

Menanggapi pertanyaan tersebut, Alia menjawab bahwa menurutnya pasien dengan luka di kepala seharusnya dirujuk ke dokter spesialis saraf. Namun, pada kasus Novanto ia mengaku bahwa Novanto langsung dirujuk ke dokter spesialis ginjal.

Hal ini menjadi sangat menarik karena Alia menjelaskan belum pernah terjadi sebelumnya kasus kecelakaan dibawa ke dokter spesialis ginjal.

Diketahui, terdakwa Bimanesh Sutarjo diduga telah melakukan rekayasa agar Setya Novanto dirawat di Rumah Sakit Medika Permata Hijau. Ia bersama Fredrich Yunadi, diduga sengaja membuat skenario agar Novanto didiagnosis mengalami luka akibat kecelakaan demi menghindari pemeriksaan KPK.

Pada kenyataannya, Bimanesh yang merawat Novanto merupakan dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi. ***Elsyanti Wirawan
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved