![]() |
| Ilustrasi tenggelam |
Berlin, Info Breaking News –
Mengingat tingginya angka kematian akibat tenggelam di tahun 2018 ini, Asosiasi
Penyelamat Jerman (DLRG) memberi peringatan kepada para orangtua agar tidak
main handphone saat sedang bersama anak baik di kolam renang maupun danau.
Berdasarkan data yang
dimiliki oleh DLRG, sebanyak 279 orang tewas tenggelam dalam tujuh bulan
pertama 2018. Sedangkan di tahun 2017, ada 242 orang tercatat meninggal dunia
karena tenggelam.
Achim Wiese, juru bicara DLRG
menyebut dari total 279 kasus tenggelam sebanyak 20 kasus melibatkan anak
berusia di bawah 15 tahun.
"Kepada orangtua maupun
kakek nenek tolong camkan ini. Ketika anak maupun cucu Anda berada di air,
segera jauhkan ponsel Anda," tegas Wiese.
Seperti yang diwartakan oleh
The Telegraph, kasus terbaru melibatkan seorang bocah berusia tujuh tahun yang
tewas tenggelam ketika berenang dengan saudaranya di Bavaria.
Peter Harzheim dari Federasi
Pengawas Kolam Renang Jerman mengungkapkan bahwa masa kini orang tua kerap
menganggap kolam renang hanya sebagai arena bermain biasa. Berbeda dengan apa
yang dilakukan di masa lampau, dimana orang tua akan terus memperhatikan
anaknya saat berenang atau saat berada di tepi danau.
"Saat ini, mereka lebih
sibuk dengan ponselnya. Mereka tidak memperhatikan anak mereka yang bermain
sendirian," keluhnya.
Juru bicara Asosiasi
Berenang Jerman Axel Dietrich lebih lanjut menyebut sekolah seharusnya turut
bertanggung jawab atas meningkatnya kasus orang tenggelam. Pasalnya, banyak
sekolah yang masih belum mewajibkan siswanya untuk belajar berenang.
Lebih lanjut ia menyebut kebanyakan
kasus tenggelam yang terjadi di musim panas terjadi karena orang-orang tak
mengetahui berapa temperatur air di sana.
"Selain itu, ketika
mereka sedang berenang dan tiba-tiba mengalami kram, mereka tak tahu harus
berbuat apa," tambahnya.
Diketahui, Jerman bukan
satu-satunya negara di Eropa yang melaporkan peningkatan kasus tenggelam
sepanjang 2018 ini. Sebanyak 244 kasus orang tenggelam juga dilaporkan terjadi
di Polandia sejak April. Juru bicara kepolisian, Michal Gavel berkata,
kebanyakan karena pengaruh alkohol.



0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !