![]() |
Supardjo Bendahara DPD APTIKNAS bersama Soegiharto Santoso Ketum DPP APTIKNAS saat berkunjung ke Hi-Tech Mall, 17 September 2018. |
Surabaya, Info Breaking News - Hitech Mall telah
menjadi pembicaraan hangat dalam minggu ini, pasalnya Mall yang telah menjadi
ICON Kota Surabaya sebagai mall pusat IT Terbesar, Terlengkap dan Termurah di
Indonesia Timur tersebut harus segera dikosongkan per Maret 2019 menurut
pemberitaan Jawa Pos.
Pengelolaan yang
berpolemik antara PT Sasana Boga dengan Pemerintah Kota Surabaya membuat
peruntukan gedung ini sebagai pusat perdagangan IT terbesar dan terlengkap di
Indonesia Timur dengan nama Hi-Tech Mall harus berakhir Maret 2019 yang
beralasan tidak diperpanjangnya kontrak pengelolaan gedung.
"Kerugian
cukup signifikan, mereka (pedagang) cendrung sepi, karena sudah tersebar berita
pengosongan, padahal harapan para tenan nya masih ingin tetap bertahan di
sana", menurut Okky Tri Hutomo,
Ketua DPD APTIKNAS (Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi
Nasional) Jawa Timur.
Okky yang juga
pakar IT ini menyayangkan mengenai polemik pengelolaan HI Tech Mall yang tentu
merugikan para pedagang dan konsumen, "Mereka ini kan bukan hanya pedagang
kecil, bukan hanya reseller, mereka ini banyak juga para pedagang-pedagang
besar, dealer, service center hingga distributor. Ini mungkin yang sepertinya
tidak atau belum dipertimbangkan oleh pemerintah kota Surabaya, jika mereka
harus pindah dari Hi-Tech Mall, maka imbasnya sangat besar, di perjalanan
bisnis IT di Kota Surabaya khususnya" kata Okky.
Informasi terbaru
dalam pengelolaan para pedagang ex Hi-Tech Mall direncanakan akan dipindah ke
dua lokasi yakni Kaza dan ITC Mall Surabaya, namun hal ini kembali ditanggapi
oleh Ketua DPD APTIKNAS Jawa Timur, "Jika mereka keluar dari Hi-Tech Mall,
pertimbangannya adalah ekosistem bisnis IT yang sudah terbentuk akan terjadi
masalah, belum lagi trafik pengunjung atau konsumen, kemudian konsumen atau
penikmat produk IT/komputer dari luar kota Surabaya mengenalnya adalah Hi-Tech
Mall Surabaya di jalan Kusuma Bangsa.” ungkapnya.
Supardjo selaku Bendahara DPD APTIKNAS yang juga membuka usahanya di Hi-Tech Mall
mengatakan, "Bukan jadi rahasia lagi, jika transaksi bisnis yang datang ke
Hi-Tech Mall itu bukan hanya orang Surabaya saja, tapi banyak orang dari luar
Surabaya, baik kota-kota di Jawa Timur bahkan sampai Indonesia Timur, kami akan
memulai dari nol lagi jika pindah ke tempat yang baru, saya sangat berharap
agar ada kesempatan mediasi untuk mencari solusi terbaik, saya juga siap untuk
turut terlibat, karena saya dan teman-teman sudah berusaha di Hi-Tech Mall itu
telah lama sekali serta berkeinginan tetap berusaha disini." ujarnya.
Sementara Soegiharto Santoso alias Hoky selaku Ketua Umum DPP APTIKNAS
yang memiliki 27 DPD APTIKNAS se Indonesia menyatakan, "Isu polemik
Hi-Tech Mall tersebut telah menjadi isu nasional dan sangat memprihatinkan
sekali, oleh sebab itu upaya mediasi dengan Pemerintah Kota Surabaya termasuk
dengan Wakil Rakyat bisa menjadi solusi yang baik, dan APTIKNAS yang anggotanya
juga banyak menjalankan bisnis di Hi-Tech Mall siap membantu dan mendukung agar
iklim bisnis IT di Hi-Tech Mall kembali kondusif dan tumbuh kembali. Salah
satu contoh mungkin pengelolaan Hi-Tech Mall Surabaya bisa dilakukan oleh
perusahaan daerah semisal PD Pasar Surabaya, sehingga pemerintah kota
bisa mendapatkan pemasukan dari para pelaku bisnis IT di Hi-Tech Mall tanpa
perlu berpindah ke lokasi yang lain." ungkap Hoky.
Hoky juga
menyatakan sangat mendukung upaya yang dilakukan Ketua DPD APTIKNAS Jawa
Timur, "Jika diperlukan sebagai pihak mediasi, saya selaku
Ketum DPP APTIKNAS siap hadir terbang dari Jakarta." pungkasnya.*** Vincent.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !