Headlines News :
Home » » Pesan Internal Bocor, Rahasia Boeing 737 Max Terkuak ke Publik

Pesan Internal Bocor, Rahasia Boeing 737 Max Terkuak ke Publik

Written By Info Breaking News on Minggu, 12 Januari 2020 | 18.42


Jakarta, Info Breaking News – Bocornya ratusan pesan internal karyawan Boeing dari tahun 2015-2018 membuat sejumlah rahasia perusahaan pembuat pesawat asal Amerika Serikat tersebut mencuat ke publik.

Salah satu di antaranya merupakan pesan dari mantan pilot teknis senior Boeing, Mark Forkner dan seorang pilot teknis lain yakni Patrik Gustavsson.

Sebuah pesan menyebut Boeing tipe 737 Max sebenarnya memiliki kelemahan dalam berbagai sistem. Hal inilah yang membuat pesawat tidak aman untuk diterbangkan serta berisiko bagi keselamatan penumpang.

Dalam pesan yang dibuat pada tahun 2017, seorang karyawan lain yang namanya tak disebutkan menyebut Boeing 737 Max memiliki desain yang buruk. Tak hanya itu, dalam pesan antar karyawan tersebut mencuat pula bahasan mengenai potensi kecelakaan fatal dari Boeing 737 Max mengingat pengerjaannya yang dilakukan di bawah standar.

Mengetahui fakta tersebut, seorang karyawan bertanya pada yang lainnya. "Apakah kamu akan membiarkan keluargamu terbang dengan simulator Max? Saya tidak mau”

"Tidak," jawab karyawan lain.

Kemudian pada pesan yang dikirim pada April 2017, seorang karyawan mengeluhkan teknologi manajemen penerbangan Max. Ia bahkan sampai menulis pesan yang mengolok-olok pembuatan pesawat tersebut.

“Pesawat ini dirancang oleh badut dan diawasi oleh monyet,” tuturnya.

Tak sampai disitu saja, ia juga mengajak karyawan yang lain untuk memperbaiki desain yang buruk pada 737 Max dengan istilah 'mari kita tambal perahu bocor'.

Menanggapi hal tersebut, sertifikasi Otoritas Penerbangan Federal AS menyatakan jenis pesawat itu aman untuk terbang. Sementara karyawan lain banyak yang mempertanyakan mengapa barang ‘bobrok’ seperti itu bisa lulus pemeriksaan.

Di pesan yang dikirim tahun 2018, seorang karyawan bahkan sangat merasa berdosa dan merasa belum mendapat pengampunan dari Tuhan karena menutupi pekerjaan buruk terkait 737 Max yang dilakukan sebelumnya.

Munculnya pesan-pesan kontroversial ini lantas menuai banyak respons. Politisi AS menilai keberadaan pesan tersebut sangat mengganggu dan menunjukkan adanya upaya terkoordinasi untuk menyembunyikan informasi soal kelemahan atau cacat pesawat yang setidaknya telah menyebabkan 2 kali kecelakaan fatal di Indonesia (Lion Air 2018) dan Ethiopia (Ethiopian Airlines 2019) yang memakan korban hingga total 346 jiwa.

Dipercaya, salah satu faktor penyebab kecelakaan adalah adanya elemen baru di sistem kontrol penerbangan otomatis yang disebut sebagai MCAS.

Boeing 737 Max hingga saat ini telah dipesan sebanyak 5.000 unit oleh berbagai maskapai di dunia. Salah satu keunggulan yang ditawarkan adalah pesawat dapat digunakan tanpa perlu menempatkan pilot pada program pelatihan simulator yang memakan biaya tinggi.

Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang dikatakan seorang karyawan dalam pesannya di tahun 2015 yang mengatakan bahwa sesungguhnya pihak regulator penerbangan menginginkan pelatihan simulator untuk jenis peringatan tertentu yang mungkin akan sangat krusial.

Ketua Komite Transportasi, Peter DeFazio yang telah menyelidiki Max mengatakan pesan-pesan tersebut menunjukkan Boeing yang terlihat menutupi fakta soal produknya dari regulator dan masyarakat. Bahkan para karyawannya sendiri juga terlibat kekalutan di internal perusahaan.

Menanggapi insiden ini, Boeing menyatakan pihaknya tidak dapat menerima hal ini. Mereka mengaku telah berkomunikasi dengan FAA dan berkomitmen untuk bersikap transparan dengan regulator.

Karyawan yang diketahui terlibat dalam percakapan tersebut akan dikenai tindakan disipliner dari perusahaan. Boeing juga mengaku telah membuat perubahan signifikan sebagai upaya peningkatan proses dan budaya keselamatan perusahaan. ***Deviane

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved