Jakarta, Info Breaking News –
Menanggapi kabar burung terkait kota Surabaya yang dikatakan akan hancur akibat
gempa besar, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pun angkat bicara.
Widjo Kongko, seorang peneliti
senior BPPT mengatakan wilayah Surabaya dan sekitarnya memang dilewati sesar,
namun dipastikan potensi gempa hanyalah salah satu faktor yang memengaruhi
kerusakan.
"Sesar yang melewati Surabaya telah dipetakan dan
tercantum dalam buku Gempa Pusgen (Pusat Studi Gempa Bumi Nasional) 2017 dengan
potensi magnitudo 6,5. Pemetaan yang lebih detail diperlukan karena potensi
kegempaan hanya salah satu faktor yang memengaruhi tingkat kerusakan,"
katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (22/2/2020).
Widjo membenarkan bahwa terdapat sesar di Surabaya yang dimulai dari kawasan Keputih hingga Cerme. Kendati demikian, ketika ditanya mengenai potensi kehancuran seperti yang viral tersebar lewan pesan singkat tersebut, Widjo mengaku perlu adanya pemetaan lebih lanjut untuk mengetahui tingkat kerusakan.
Pemetaan yang dimaksud adalah jenis tanah atau batuan dasar mengingat setiap jenis tanah memiliki respons yang berbeda-beda terhadap gelombang seismik gempa.
Hal itu harus dilakukan lantaran potensi risiko di wilayah Surabaya dan
sekitarnya bergantung kepada kepadatan penduduk dan aset atau bangunan yang
berada di sana.
"Tetapi karena wilayah itu memang telah dipetakan dan adanya sesar,
maka tentu ada pergerakan yang terus menerus," tuturnya.
Berangkat dari hal tersebut, Widjo pun mendorong dilakukannya kajian
yang lebih rinci terkait daerah tersebut dan potensi-potensi yang ada oleh
pemerintah daerah bekerja sama dengan berbagai pihak seperti lembaga
penelitian, universitas, dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
(BMKG). ***Oto Geo
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !