Headlines News :
Home » » Inggris Bakal Tolak Pekerja yang Tak bisa Bahasa Inggris dan Tidak Terampil

Inggris Bakal Tolak Pekerja yang Tak bisa Bahasa Inggris dan Tidak Terampil

Written By Info Breaking News on Kamis, 20 Februari 2020 | 12.13


London, Info Breaking News – Dalam peraturan imigrasi terbaru mereka, pemerintah Inggris disebut akan melarang mereka yang tidak bisa berbahasa Inggris dan tak terampil untuk bekerja di negaranya.

The Guardian menyebut keputusan ini disebut-sebut akan mengakhiri era pekerja murah Uni Eropa di pabrik, hotel, gudang serta restoran.

Pemerintah menyatakan, "untuk pertama kalinya dalam bertahun-tahun", mereka punya kesempatan "menguasai" perbatasan mereka sendiri.
Dengan kesempatan yang tak datang dua kali ini, pemerintah Inggris percaya mereka dapat melenyapkan “gangguan” akibat kebebasan berpindah yang diterapkan Uni Eropa.

Kendati demikian, tak semua pihak menyambut baik wacana tersebut. Kalangan pengusaha justru menuduh Inggris berusaha menyerang ekonomi dan memperingatkan mereka bahwa hal ini berdampak pada hilangnya lapangan pekerjaan.

Oposisi dari Partai Buruh dan Liberal Demokrat juga menyuarakan kekhawatiran mereka akan langkah yang diterapkan para petinggi itu.

Sedangkan Unison yang mewakili kesehatan para pekerja mengkhawatirkan kemungkinan munculnya “bencana absolut” dari sektor keamanan dan kesehatan karyawan.

Sebagai pembelaan, pemerintah Inggris menyatakan mereka hanya menjalankan mandat dari mereka yang sebelumnya memilih agar Inggris keluar dari EU (Brexit).

Inggris juga berencana akan menggelar “kampanye komprehensif” guna mempersiapkan warga negaranya sebelum transformasi total dilakukan. Namun, hal tersebut langsung menuai kritik dari kalangan pebisnis yang tak terima jika sektor jasa seperti pelayan maupun pekerja perikanan masuk dalam daftar keterampilan rendah.

Direktur Kebijakan Konfederasi Karyawan dan Rekrutmen Tom Hadley menilai daftar yang diberikan otoritas justru merupakan tulang punggung pertumbuhan ekonomi dan peraturan baru yang akan diberlakukan nantinya akan mengancam sektor yang jelas dibutuhkan publik.

"Kami tentu membutuhkan akses ke pekerja yang bisa membantu merawat orang tua, membangun rumah, dan mempertahankan kuatnya ekonomi negara," paparnya.

Lebih lanjut, Diane Abbott selaku Menteri Dalam Negeri Bayangan dari Partai Buruh menuturkan penolakan terhadap calon pekerja yang tak bisa berbahasa Inggris sungguh tak manusiawi.

"Kebanyakan orang yang datang ke sini tentu sudah menguasainya dengan baik. Namun, apakah kita harus menolak jenius matematika hanya karena Inggris-nya tidak bagus?" pungkasnya.

Berikut adalah sejumlah peraturan keimigrasian baru yang menuai kontroversi dari berbagai kalangan:

  1. Perbatasan Inggris bakal tertutup untuk pekerja yang tak mempunyai keterampilan, dengan setiap migran harus menguasai bahasa Inggris.
  2. Siapa pun yang ingin bekerja di Inggris harus sudah mendapat tawaran pekerjaan dengan ambang gaji 25.600 poundsterling, atau Rp 456,1 juta. Meski begitu, nominal 20.480 poundsterling, atau Rp 365,9 juta, masih diterima untuk sektor yang tak butuh keterampilan tinggi.
  3. Negara "Ratu Elizabeth" tidak akan mengizinkan adanya wirausahawan untuk masuk. Seperti contoh tukang ledeng dari Polandai.
  4. Petugas perbatasan tidak akan lagi menerima kartu identitas dari negara seperti Perancis dan Italia. Diyakini, keputusan ini untuk menekan pekerja non-EU yang mencoba mengakali sistem dengan mencuri kartu identitas.
  5. Pemerintah akan mempertahankan hak bagi seniman, musisi, hingga olahragawan yang hendak datang ke Inggris untuk kompetisi maupun audisi. ***Nadya
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved