Headlines News :
Home » » Data Ilmuwan 32 Ribu Kasus Positif Corona di DKI Tak Dibantah Kementrian Kesehatan

Data Ilmuwan 32 Ribu Kasus Positif Corona di DKI Tak Dibantah Kementrian Kesehatan

Written By Info Breaking News on Selasa, 14 April 2020 | 02.47

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto
Jakarta, Info Breaking News - Hasil kajian Pakar ilmuwan bikin khawatir. Mereka menyebut angka positif virus corona di DKI Jakarta mencapai 32.000. Jauh lebih besar dari data Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Berdasarkan data Tim Gugus Tugas, hingga Jumat (10/4/2020), kasus positif di Jakarta tercatat 1.753 orang. Sebanyak 82 di antaranya sembuh. Lalu, 154 meninggal.
Namun, kajian ilmuwan dari berbagai perguruan tinggi cukup mengkhawatirkan. Mereka yang terlibat yakni tim SimcovID dan pakar dari ITB, Unpad, UGM, Essex and Khalifa University, University of Southern Denmark, Oxford University, ITS, Universitas Brawijaya, dan Universitas Nusa Cendana.
Penelitian ini menggunakan data 31 Maret 2020. Saat itu, data pemerintah menyebut ada 747 kasus positif Covid-19 di Jakarta.
Namun, menurut penelitian ini, data yang tercatat hanyalah 2,3 persen dari yang sebenarnya, yakni 32 ribu kasus positif Covid-19.
"Jakarta memiliki kepadatan kasus Covid-19 tertinggi di Indonesia, dengan 315 kasus untuk setiap 100 ribu populasi," jelas peneliti dari ITB, Nuning Nuraini yang ikut dalam 'Modelling Update' SimcovID Team tersebut.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto tidak mempersoalkan hasil tersebut. Dia menganggap pemodelan dengan metode apa pun, benar.
"Itu kan ilmu, ya nggak apa-apa," kata Yuri, Jumat (10/4/2020), sebagaimana dikutip dari rakyatku.
Kemenkes pun tidak bisa menjamin data yang dirilis setiap hari mencerminkan jumlah kasus Jakarta yang sebenarnya atau tidak.
Satu yang pasti, data yang dirilis Kementerian Kesehatan adalah yang berada di rumah sakit. Juga dipastikan terkonfirmasi virus Covid-19 setelah melalui test PCR.
"Kalau semua orang di rumah sakit itu adalah jumlah kasus positif sebenarnya, berarti di luar rumah sakit nggak ada orang positif. Kalau nggak ada orang positif, itu berarti kan nggak ada penularan," katanya.
Pada kenyataannya, setiap hari masih terus ditemukan kasus baru. Ini Artinya, masih ada orang-orang positif corona yang belum sampai ke rumah sakit lalu menularkannya kepada orang lain.*** Rina Trian
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved