AS Masih Plin Plan Soal Penggunaan Masker

Info Breaking News – Sebagian besar negara-negara dunia sudah mewajibkan penggunaan masker bagi warganya. Di Eropa, masker wajib digunakan ketika berbelanja atau di transportasi publik. Inggris akhirnya mewajibkan penggunaan masker di toko-toko dan supermarket mulai Jumat ini. Sebagian negara bahkan mengancam menahan warganya yang ketahuan tak pakai masker.

 

Meski begitu, masih ada negara-negara yang membandel. Salah satunya Amerika Serikat. Negara adidaya tersebut masih saja plin plan soal penggunaan masker.

 

Presiden AS Donald Trump sebelumnya tidak suka memakai masker karena dia melihat masker sebagai simbol ketidakpercayaan rakyat terhadap penanganan Covid-19 Pemerintah AS. Namun, seiring makin parahnya penyebaran corona di AS, belakangan ini ia pun terlihat mulai mengenakan masker.

 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak awal telah merekomendasikan pemerintahan dunia untuk meminta warganya menggunakan masker di area publik di mana ada risiko penularan Covid-19. WHO mengatakan bahwa masker hanyalah salah satu alat pencegahan penularan, tetapi tidak sempurna.

Jajak pendapat Gallup pertengahan Juli ini menemukan bahwa semakin banyak warga AS yang menggunakan masker, di mana sembilan dari 10 orang menyatakan pernah menggunakan masker setidaknya sekali. Kendati demikian, diketahui warga AS tidak rutin menggunakan masker. Menurut survei Gallup, hanya 44 persen responden dewasa di AS yang selalu menggunakan masker di luar rumah, 28 persen mengatakan sangat sering, 11 persen kadang-kadang menggunakan masker, 4 persen jarang, dan 14 persen tidak pernah.

Mereka yang rutin menggunakan biasanya perempuan, demokrat, dan warga dari Timur Laut AS. Survei dilakukan 29 Juni-5 Juli lalu saat kasus Covid-19 mulai memuncak di Florida, Texas, Arizona, dan California.

Meski masih kerap mengabaikan aturan mengenakan masker, ternyata masih ada negara-negara lain yang lebih nakal dibanding AS. Survei YouGov menunjukkan penggunaan masker di AS meningkat dari 7 persen bulan Maret menjadi 75 persen ke pertengahan Juli. Negara yang paling bandel ternyata ada di kawasan Eropa utara seperti Denmark, Finlandia, Norwegia, dan Swedia yang tidak memberlakukan lockdown. ***Nadya