Headlines News :
Home » » Temannya Ditahan karena Tak Kerjakan PR, Ratusan Siswa di AS Turun ke Jalan

Temannya Ditahan karena Tak Kerjakan PR, Ratusan Siswa di AS Turun ke Jalan

Written By Info Breaking News on Jumat, 17 Juli 2020 | 14.35

Penampakan sebagian siswa yang melakukan aksi protes meminta pembebasan Grace, seorang siswa Sekolah Menengah Groves yang ditahan karena tidak mengerjakan PR

Jakarta, Info Breaking News – Ratusan siswa di Detroit, Amerika Serikat berunjuk rasa di luar sekolah pada Kamis (16/7/2020) untuk menuntut pembebasan teman sekelas mereka yang mendekam di tahanan remaja hanya karena tidak menyelesaikan tugas sekolah selama pembelajaran jarak jauh semester terakhir ini.

 

Pelajar yang ditahan tersebut dilaporkan bernama Grace. Channel News Asia, Jumat (17/7/2020) melaporkan ia merupakan seorang anak yang memiliki gangguan focus dan mudah terganggu ketika belajar di rumah. Ia tengah dalam masa percobaan karena berkelahi dengan sang Ibu dan ketahuan mencuri.

 

Seorang hakim pengadilan wilayah Michigan lantas mengirim Grace ke tahanan remaja pada bulan Mei, menyebut tidak menjalankan tugas sekolah sebagai pelanggaran masa percobaan.


Pada hari Kamis sore, pengunjuk rasa berbaris dari Sekolah Menengah Groves di pinggiran Beverley Hills ke Pengadilan Wilayah Oakland dan kantor kejaksaan sambil memegang papan bertuliskan 'Bebaskan'.


Para siswa yang melakukan demonstrasi mengatakan kepada Reuters bahwa kinerja akademis Grace menurut dikarenakan negara itu tengah bergulat dengan pandemi Virus Corona COVID-19.


"Banyak orang di belakang pada pekerjaan mereka semester ini, tidak ada yang punya motivasi untuk melakukan apa pun karena para guru tidak mengajar dan kami semua belajar online. Saya tahu begitu banyak orang yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah mereka," kata Prudence Canter, 18, seorang lulusan sekolah menengah.


Seorang siswa yang mengikuti unjuk rasa membawa karton bertuliskan "Free Grace" (bebaskan Grace)

"Sepertinya hakim atau petugas sosial itu tidak tahu bagaimana nilai dan tanggal jatuh tempo dan hal-hal terstruktur selama lockdown pandemi pada musim semi," Geoff Wickersham, seorang guru studi sosial di Grove, Amerika Serikat.

 

"Saya pikir ini adalah ketidakadilan yang sangat besar,” imbuhnya.


Para pembicara meminta para pemrotes untuk mengangkat tangan mereka jika mereka pernah gagal menyerahkan tugas pada suatu saat dan setiap orang mengangkat tangan mereka.

Mengenai hal ini, pihak Kejaksaan masih menutup mulut. Hakim yang menjatuhkan putusan, yakni Hakim Mary Ellen Brennan pun menolak memberi komentar.

Eksekutif Oakland County David Coulter memposting pernyataan online Selasa malam, menulis bahwa ia telah berbicara kepada hakim.

"Meskipun ada banyak detail yang tidak dapat dia bagikan dengan saya dan publik untuk melindungi privasi anak di bawah umur mereka dan keluarga mereka, saya percaya peninjauan kasus ini di pengadilan atau selama proses banding diperlukan," tulisnya.

Sementara itu, Perwakilan Kongres Andy Levin dalam pernyataannya menegaskan bahwa anak-anak tidak boleh dikurung karena tidak mengerjakan pekerjaan rumah mereka. ***Rina Trian

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved