Headlines News :
Home » » Erdogan Serukan Boikot Produk Prancis

Erdogan Serukan Boikot Produk Prancis

Written By Info Breaking News on Rabu, 28 Oktober 2020 | 13.06

Presiden Turki Tayyip Erdogan

Paris, Info Breaking News - Presiden Turki Tayyip Erdogan meminta rekan-rekannya untuk berhenti membeli barang-barang produksi Prancis pada Senin (26/10/2020). 

Reuters melaporkan, seruan itu merupakan ekspresi kemarahan terbaru di dunia Muslim atas gambar-gambar Nabi Muhammad yang ditampilkan di Prancis, yang oleh sebagian Muslim dianggap hujatan.


Di Bangladesh pada hari Senin, pengunjuk rasa memegang plakat dengan karikatur Presiden Prancis Emmanuel Macron dan kata-kata: "Macron adalah musuh perdamaian”.


Sementara itu, Parlemen Pakistan mengeluarkan resolusi yang mendesak pemerintah untuk menarik utusannya dari Paris. 


Erdogan, yang memiliki sejarah hubungan yang buruk dengan Macron, mengatakan Prancis tengah mengejar agenda anti-Islam. "Saya menyerukan kepada semua warga negara saya dari sini untuk tidak pernah membantu merek Prancis atau membelinya," kata Erdogan. 


Presiden Turki sebelumnya juga pernah membuat seruan boikot serupa di masa lalu, termasuk seruan untuk tidak membeli barang elektronik AS pada 2018 yang tidak ditindaklanjuti.


Salah satu supermarket di Kuwait pun dilaporkan telah menanggalkan rak kosmetik L'Oreal dan produk perawatan kulitnya setelah serikat koperasi yang menjadi pemiliknya memutuskan untuk berhenti menyimpan barang-barang Prancis.


Di Arab Saudi, seruan untuk memboikot jaringan supermarket Prancis, Carrefour, menjadi tren di media sosial meskipun berdasarkan laporan Reuters dua cabang Carrefour di ibu kota Saudi pada hari Senin masih tampak sibuk seperti biasanya. Seorang perwakilan perusahaan di Prancis juga mengatakan belum merasakan dampak apa pun.


Diketahui, Prancis adalah pengekspor utama biji-bijian ke Afrika Utara yang sebagian besar penduduknya adalah Muslim. Perusahaan otomotif dan ritel Prancis juga memiliki eksposur yang signifikan ke negara-negara mayoritas Muslim.


Menteri Perdagangan Prancis Franck Riester mengatakan masih terlalu dini untuk memperkirakan dampak dari kampanye boikot tersebut. Tetapi sejauh ini, dampak boikot itu terbatas dan terutama memengaruhi ekspor pertanian Prancis. ***Jeremy


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved