New Delhi, Info Breaking News - Meningkatnya kasus Covid-19 di India, mendorong negara tersebut untuk membuka vaksinasi untuk semua orang dewasa pada Sabtu (1/5/2021).
Langkah ini diharapkan dapat meredam lonjakan infeksi Covid-19 yang makin mengganas.
Seperti dilaporkan AP, pembuat vaksin terbesar di dunia ini masih kekurangan pasokan penting - akibat kelambanan manufaktur dan kekurangan bahan baku yang menunda peluncurannya di beberapa negara bagian.
Bahkan di tempat-tempat di mana vaksin tersedia, perbedaan ekonomi negara yang luas membuat akses ke vaksin tidak konsisten.
Upaya ambisius negara itu juga sebagian dibayangi oleh kebakaran di bangsal Covid-19 di India barat yang menewaskan 18 pasien, dan kematian 12 pasien Covid-19 di satu rumah sakit di New Delhi setelah fasilitas itu kehabisan oksigen selama 80 menit.
"Hanya sebagian kecil dari populasi India yang mampu membayar harga yang dikenakan oleh rumah sakit swasta untuk suntikan tersebut," tutur para ahli.
Hal itu berarti bahwa negara bagian akan dibebani dengan mengimunisasi 600 juta orang dewasa India yang lebih muda dari 45 tahun, sementara pemerintah federal memberikan suntikan kepada 300 juta perawat kesehatan dan pekerja garis depan dan orang-orang yang berusia lebih dari 45 tahun.
Sejauh ini, vaksin pemerintah gratis dan rumah sakit swasta juga telah diberi izin untuk menjual suntikan dengan harga yang dibatasi 250 rupee, atau sekitar US$ 3 (Rp 43.333). Namun kini, harga untuk pemerintah negara bagian dan rumah sakit swasta akan ditentukan oleh perusahaan vaksin.
Beberapa negara bagian mungkin tidak dapat menyediakan vaksin secara gratis karena mereka membayar dua kali lipat dari pemerintah federal untuk suntikan yang sama, dan harga di rumah sakit swasta bisa naik.
"Karena pemerintah negara bagian dan pemain swasta bersaing untuk mendapatkan vaksin di pasar yang sama, serta negara bagian membayar lebih sedikit untuk dosisnya, pembuat vaksin dapat meraup lebih banyak keuntungan dengan menjual ke sektor swasta," papar Chandrakant Lahariya, pakar kebijakan kesehatan. ***Winda Syarief
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !