Tol Balikpapan-Samarinda Tuai Gejolak Warga Setempat

Palaran City, Info Breaking News - Proyek pembangunan jalan tol yang menghubungkan antara Km 10 Jalan Soekarno-Hatta, Karang Joang, Balikpapan Utara menuju jembatan Pulau Balang mendapat penolakan dari warga.

Warga yang menolak itu merupakan penghuni atau pemilik lahan di kawasan Km 11 di antaranya dari RT 57, 54, 11, 10, 20, 43, 05, dan RT 06.

Bahkan, warga sempat mengadakan perkumpulan antar warga dari berbagai RT di eks balai desa, Karang Joang, seluruhnya sepakat menolak lantaran harga ganti rugi lahan yang diklaim terlalu murah. Kesamaan suara itu ditandai melalui pembubuhan tanda tangan di atas spanduk putih yang bertuliskan nada penolakan.

Menurut warga, ganti rugi yang terlalu murah itu Rp1,5 juta per meter persegi. Terkait itu, Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Balikpapan Utara Andi Cucup Suparna mewakili Camat M Idris membenarkan adanya penolakan patokan harga ganti rugi lahan oleh warga Km 11 Karang Joang, Balikpapan Utara.

“Warga menolak lantaran harga yang dipatok terlalu murah,” tuturnya kepada wartawan, Sabtu (31/12/2022).

Kendati begitu, ia menegaskan kecamatan hanya sebatas mendampingi Tim Appraisal Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) yang didatangkan dari Jakarta.

“Untuk (pembangunan) tol, kami mendampingi tim dari BPN. Tapi terkait gejolak di lapangan, soal penentuan harga, itu kewenangan KJPP,” terangnya.

Menindak lanjuti aksi protes warga, pihaknya mengaku bersama tim appraisal KJPP sudah turun langsung ke lapangan menemui warga.

“Dan itu sudah dijelaskan langsung dari KJPP,” pungkasnya. *** Emilisa