Headlines News :
Home » » Hakim Ini Dinilai Kurang Peka Oleh Kalangan Jurnalis Ibukota

Hakim Ini Dinilai Kurang Peka Oleh Kalangan Jurnalis Ibukota

Written By Info Breaking News on Rabu, 01 Februari 2023 | 13.37

 Ketua Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, Tumpal Sagala

Jakarta, Info Breaking News - Setelah cukup lama aktivitas peradilan ini menumpang gratis di eks gedung PN Jakpus yang terletak dikawasan jalan Gajah Mada 17, akhirnya lebih dari 6 tahun lamanya proses pembangunan Gedung PN Jakut selesai juga dan untuk pertama kalinya sebagai ketua nya adalah hakim karier Tumpal Sagala, SH MH, yang dinilai kurang peka terhadap kebutuhan penting lainnya, atau memang hobby buang badan ngeles, beribu alasan argumentasi yang hanya membuat para seniornya muak dan berakibat akan lamanya dipromosikan menjadi hakim tinggi dan jenjang karier sebagainya, karena memang kebanyakan walau tidak semuanya, bagian profil seperti ini belum ada tercatat sebagai ketua MA bahkan yang menjadi KPT saja juga sedikit, mungkin karena merasa sudah sok hebat dan kurang gaul atau belum apa apa sudah merasa oppunglah, tulang lah atau apalah apalah padahal juga belum tentu punya kontribusi dimasalah adat yang dijunjungnya.

Apalagi didalam kancah dunia persilatan hukum dan jurnalis, persoalan adat seperti kebanyakan itu tidak menjadi parameter dan berpengaruh, tapi dasarnya memang attitude yang sok hebat padahal masih terlalu cemen, sehingga apeslah saat pindahnya aktivitas kegiatan peradilan ke gedung baru karena tidak tersedianya mushola atau mesjid tempat beribadah serta [pressroom tempat para jurnalis memproses pemberitaan).

"Tapi biasanya hal itu terjadi akibat seseorang memang dikenal pelit, kurang gaul dan sok hebat, sehingga kekurangan yang sdikit itu terkuak, dibanding banyak orang yang memilki kelemahan kinerja tapi karena wataknya sosial dan murah hati serta ramah melempar senyum, sehingga keapesan itu tertutupi oleh kebaikan nya, dan pihak lain yang termasuk mitra kerjanya pun ikut menjaga agar lebih baik kedepan" ungkap Armen Foster, advokat dan praktisi hukum serta pemerhati peradilan, ketika dimintai tanggapannya, kepada Info Breaking News, Rabu (1/2/2023) Gedung Pengadilan Negeri Jakarta Utara di Jalan RE Martadinatata, Sunter Agung, Jakarta Utara.

Sebelumnya telah diresmikan secara virtual oleh Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA-RI) Prof. Syarifuddin, Rabu (25/1/2023). Peresmian gedung baru itu, dilanjutkan dengan acara syukuran yang dibuka langsung Ketua Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, Tumpal Sagala didampingi Wakil Ketua PN, Toetik Ernawati dan dihadiri para Hakim dan para pegawai PN Jakarta Utara.

Namun sungguh memprihatinkan, kemegahan gedung Pengadilan yang baru di rehab total dengan menghabiskan dana milyaran 4 tahun mata anggaran hanya tampak dari luarnya saja, sedangkan jika dicermati hingga keseluruh bagian dalam gedung, maka setiap mata yang melihatnya akan berdecak miris dalam hati karena plafon dibeberapa ruangan ambrol belum terbenahi, banyaknya instalasi air yang masih saja bocor tanda belum tersentuh perbaikan, masih banyak retakan pada dinding tembok nampak bagai siluet kepribadian Ketua Pengadilan Negri (PN) Tumpal Sagala yang tiada empati terhadap kebutuhan umat beragama dan mengabaikan kepentingan pers pada Gedung Baru Pengadilan Negeri Jakarta Utara dengan meniadakan mesjid dan pressroom.

Sementara Humas berpendapat bahwa fungsi Humas adalah menjawab wartawan terkait proses hukum dan pelayanan hukum di pengadilan.

“Di tempat ini pun jadilah untuk sementara. Kebetulan terdakwa-terdakwa dan keluarganya belum pada ke pengadilan, karena persidangan masih online. Setelah offline nanti, entahlah sholat di mana,” ujar seorang pegawai PN Jakarta Utara.

Sikap Tumpah Sagala ini sangatlah disayangkan, karena sebelum direhab total, di gedung lama ada Masjid Al-Ihklas yang biasanya dipergunakan ibadah setiap hari dan sholat Jumat para pegawai dan pengunjung sidang. Demikian juga Presroom tersedia. Lalu kemana Tumpah Sagala menghilangkannya?

Padahal jika dilihat dari luasnya Gedung baru Pengadilan Negeri Jakarta Utara itu maka sebenarnya masih banyak tempat yang dapat dimanfaatkan untuk dua fasilitas ruangan Mesjid dan Pressroom yang merupakan wadah yang sudah melekat pada setiap gedung pengadilan sejak dahulu.

Pengadilan berfungsi sebagai lembaga penegak hukum yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara, sedangkan para kuli tinta adalah partner pengungkap kebenaran dari setiap hasil pemeriksaan hingga pemutusan perkara. Bukan palu, bukan pistol yang dibawa sebagai senjata para kuli tinta, sehingga aneh jika ada pejabat hukum seperti Tumpal Sagala ini alergi terhadap wartawan.

Sulitnya membangun komunikasi antara wartawan dan Tumpal Sagala, dikarenakan ia tidak merespon ketika ditelepon, enggan menjawab pertanyaan ketika di konfirmasi, termasuk konfirmasi terkait kondisi pembangunan gedung PN Jakarta Utara yang saat ini ditempati meskipun dalam kondisi amburadul. Beberapa kali wartawan diusir dari proyek itu ketika hendak melakukan investigasi.

Jika seandainya fungsi pers dimanfaatkan Tumpal Sagala untuk mengontrol pekerjaan pembangunan Gedung PN Jakarta Utara itu, dapat dipastikan bahwa kualitas gedung baru itu agan jauh lebih baik. Apa yang disembunyikan dari pembangunan gedung PN Jakarta Utara ini hingga saat peresmian memasuki Gedung PN Jakarta Utara Rabu 25 Januari lalu, Tumpal Sagala tidak mengundang wartawan?

"Semoga catatan [pinggir ini menjadi perhatian dan pertimbangan KMA agar manusia yang belum siap mental secara iklas, tidak langsung cepat dimasukkan dalam daftar TPPM agar tidak menjadi masalah besar dikemudian hari seperti kelakuan hakim agung Sudaradjat Dimyati dan Gazalbah Saleh yang menjadi aib besar di lembaga tercinta MA, dan bila perlu jangan dikasih jatah hakim tinggi PT Medan, Makassar atau Bali seperti lazimnya karena sifat dan watak yang cenderung anggap remeh anggap enteng dan sepele padahal berakibat fatal, dan semoga sosok seperti inilah yang menjadi target diincar oleh pihak KPK biar mampus sekalian impian muluknya tanpa disertai kerja keras yang penuh keiklasan hati." pungkas Armen yang masih berusia muda tapi sudah terlihat sangat mumpuni panggilan jiwa hukumnya dan keadilannya.*** Emil F Simatupang

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved