Catur Budi Harto
Jakarta, Info Breaking News - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus meningkatkan portofolio pembiayaan kepada segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) guna memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Sebagai penggerak ekonomi kerakyatan, UMKM merupakan tulang punggung ekonomi nasional karena berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61 persen dan menyerap 97 persen tenaga kerja di Indonesia.
Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa hingga Desember 2023, portofolio kredit UMKM BRI mencapai Rp 1.068,7 triliun atau tumbuh 10,7 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) ketimbang 2022, yakni Rp 965,3 triliun.
"Dalam jangka waktu satu tahun, BRI tercatat mengucurkan kredit baru kepada UMKM sebesar Rp 103,4 triliun,” ujar Catur dalam siaran pers yang diterima redaksi. Rabu, (7/2/2024).
Catur menjelaskan, pertumbuhan kredit UMKM itu lebih tinggi apabila dibandingkan pertumbuhan kredit UMKM industri perbankan nasional, yakni sebesar 7,9 persen pada 2023. Hal ini mempertegas posisi BRI sebagai bank yang menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan UMKM.
Apabila dibandingkan total portofolio kredit BRI, kredit UMKM BRI proporsinya mencapai 84,4 persen. “Perseroan akan terus mendorong porsi kredit UMKM mencapai 85 persen pada 2025 untuk mencapai visi ‘The Most Valuable Banking Group in South East Asia and Champion of Financial Inclusion’,” tuturnya.
Keberhasilan BRI mengakselerasi pembiayaan kepada segmen UMKM diikuti dengan berbagai program pemberdayaan yang bertujuan mendorong pelaku UMKM naik kelas. Misalnya, Desa BRILiaN yang merupakan program pemberdayaan desa untuk menghasilkan role model dalam pengembangan desa. Inisiatif tersebut dilakukan melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul dan semangat kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis Sustainable Development Goals (SDGs).
Desa-desa yang tergabung dalam program Desa BRILiaN diharapkan menjadi sumber inspirasi kemajuan desa. Inspirasi ini diharapkan dapat direplikasi ke desa lain. Selain Desa BRILiaN, program pemberdayaan lain yang dilakukan BRI adalah Rumah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Program tersebut merupakan inisiatif dari Kementerian BUMN dan BUMN untuk memberdayakan ekonomi kerakyatan, khususnya UMKM yang menjadi pusat literasi serta inkubasi bisnis. Sejak didirikan pada 2017, Rumah BUMN milik BRI telah tersebar sebanyak 54 di seluruh Indonesia. Rumah BUMN berhasil meningkatkan pertumbuhan jumlah UMKM secara signifikan. Per Desember 2023, sebanyak 418.588 UMKM telah terdaftar dengan 12.232 jumlah pelatihan di Rumah BUMN.
Jumlah ini naik 3 kali lipat ketimbang 2019. Sampai per Desember 2023, sebanyak 418.588 UMKM telah terdaftar dengan 12.232 jumlah pelatihan. Jumlah ini naik 3 kali lipat dari 2019. BRI juga memiliki program pemberdayaan untuk membuat UMKM go global dan go international, yakni UMKM Expo(RT) Brilianpreneur.
Pada UMKM Expo(RT) Brilianpreneur 2023, UMKM binaan BRI berhasil mencatatkan nilai penjualan business matching senilai 81,3 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,26 triliun (dengan asumsi kurs Rp 15.500 per dollar AS). Business matching tersebut dilakukan oleh 86 buyers dari 30 negara melampaui target 80 buyers dari 25 negara. Pada acara ini, 85 peserta UMKM berhasil mendapatkan buyer dari Australia, Kanada, Taiwan, Australia, Singapura, Malaysia, dan Uni Emirat Arab (UAE).
Nilai kesepakatan business matching tersebut terus bertambah dari tahun ke tahun, yakni 33,5 juta dollar AS pada 2019, 57,5 juta dollar AS pada 2020, 72,1 juta dollar AS pada 2021, serta 76,7 juta dollar AS pada 2022.
“Sebagai BUMN, peran BRI tidak terbatas pada fungsi financial intermediary semata, tapi juga memiliki fungsi pemberdayaan (empowerment) bagi UMKM. Dengan demikian, UMKM dapat menjadi penggerak ekonomi nasional,” imbuh Catur.*** Mia
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !