Jakarta, infobreakingnews - Reaksi atas terungkapnya kekayaan Atut yang sangat mencolok dan mencederai hati masyarakat luas dan Dinastinya terus mengalir dari berbagai elemen masyarakat Banten, begitu dukungan kepada KPK dalam membongkar korupsi dinasti Ratu Atut Chosiyah di Banten terus bergulir, kali ini datang dari para tokoh pendiri Provinsi Banten. Mereka akan mendatangi KPK untuk mendukung pemberantasan korupsi di tanah Banten.
"Sekitar 15 orang pendiri Banten dijadwalkan akan audiensi pukul 14.00 WIB dengan pimpinan KPK. Kita membawa misi memberi dukungan penuh kepada KPK untuk konsisten dalam memberantas korupsi (Atut)," kata juru bicara Forum Tokoh Pendiri Banten Uday Suhada, kepada infobreakingnews.com, Kamis (17/10/2013).
Para tokoh itu dahulu tergabung dalam Badan Koordinasi Pembentukan Provinsi Banten (BAKOR PPB), mereka yang pada Oktober 2010 mengorganisasi terbentuknya provinsi Banten hingga diresmikan sebagai provinsi. Badan ini dikomandoi Tb.H.Tryana Sjam'un.
Menurut Uday, para tokoh pendiri Banten ini memang sejak Banten resmi menjadi provinsi tak banyak muncul ke permukaan karena khawatir ada konflik kepentingan, namun belakangan perkembangan Banten terutama di bawah Atut justru jauh dari harapan mereka.
"Para tokoh pendiri Banten ini memiliki tanggungjawab moral untuk melakukan sesutu setelah melihat Banten 13 tahun, bagaimana opini publik negatif terhadap Banten. Banten justru terkenal dengan korupsi, dukun dan santetnya," tuturnya.
"Para tokoh juga mendesak KPK melakukan tindakan kongkrit karena yang kita khawatirkan upaya menghilangkan bukti-bukti dari berbagai pihak," imbuh Uday.
Tak hanya itu, pihaknya juga berharap agar KPK tak hanya berhenti pada dugaan suap Pilkada Lebak yang menjerat adik Ratu Atut, Tubagus Chairi Wardana. Tapi juga kepada dugaan korupsi lain terutama dalam penggunaan APBD.***Candra Wibawanti.

.jpg)

0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !