Headlines News :
Home » » Jokowi Minta Kasus Video Mesum Ditangani Secara Tertutup

Jokowi Minta Kasus Video Mesum Ditangani Secara Tertutup

Written By Unknown on Selasa, 29 Oktober 2013 | 09.44

Jakarta, infobreakingnews  - Satu lagi kebijakan yang arif dari seorang pemimpin besar sekaliber Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, untuk menjamin masa depan para pelaku video mesum mendapatkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, maka Dia meminta penyelesaian kasus video mesum tersebut dilakukan secara tertutup.
“Saya tadi sudah menyampaikan kepada Dinas Pendidikan DKI. Supaya masalah ini diselesaikan tertutup. Karena ini menyangkut masa depan anak. Mereka semua kan masih di level SMP. Mereka tetap punya hak untuk melanjutkan pendidikannya,” kata Jokowi di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (28/10).
Agar kasus ini tidak terulang kembali, pihaknya meminta dalam pendidikan para pelajar Jakarta harus didampingi psikolog dan Komisi Perlindungan Anak. Dengan begitu, masalah kejiwaan dan karakter anak-anak bisa tertangani lebih dini.
"Saya perintahkan tidak hanya di SMP 4 saja. Tapi diseluruh SMP mulai disampaikan hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan seksual, dengan mengundang psikolog dan komisi perlindungan anak. Untuk menyampaikan hal-hal yang berkitan dengan kenakalan anak-anak," ujarnya.
Mantan Wali Kota Solo ini menegaskan bila terjadi peristiwa yang negatif pada siswa, maka pihak sekolah harus bertanggung jawab. Karena, hampir sebagian besar waktu pelajar dihabiskan di sekolah. Sementara untuk kepala sekolah dan guru, Jokowi mengatakan tidak perlu diganti. Sebab mereka berada disekolah untuk memperbaiki hal-hal buruk yang ada di sekolah.
"Ini menyangkut masa depan anak, kalau ada sesuatu yang tidak baik, itu tanggung jawab sekolah harus memperbaiki. Selain itu juga dinas dan orang tua juga tetap bertanggung jawab. Masa yang tidak baik langsung pindah, tugas sekolah itu untuk memperbaiki yang tidak baik," tegasnya.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto membantah para pelaku video mesum tersebut dikeluarkan dari sekolah. Melainkan atas kesepakatan bersama dua siswa yang berada dalam video telah mengundurkan diri dari sekolah dan mencari sekolah lainnya. Sementara untuk siswa yang merekam hanya diberikan pembinaan saja.
"Bukan dikeluarkan dari sekolah. Tapi yang ada dipindahkan ke sekolah lain atau melanjutkan. Itu atas kemauan sendiri dan kemauan bersama memikirkan aspek psikologis dalam pengembangannya," ungkapnya.***Samuel Art
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved