Jakarta, infobreakingnews - Merasa dijahatin oleh para koruptor yang berada dalam kekuasaaan pihak penguasa, Pemilik Bank Century, Robert Tantular kesal karena merasa jadi kambing hitam dalam kasus ini. Terlebih dia pernah dituding 'perampok' oleh mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Padahal masyarakat luas kini semakin mengerti kalau banyaknya kepentingan pejabat yang berkuasa merampok uang negara dibalik kasus mega korupsi ini.
"Pada 31 Agustus 2009, saya tahu dari koran, Pak JK (Jusuf Kalla) bicara. Celakanya saya yang dibilang perampoknya Rp 6,7 triliun," ujar Robert saat bersaksi untuk terdakwa Budi Mulya di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (24/4/2014).
Menurut Robert, dirinya tidak tahu menahu mengenai persoalan dana bailout Rp 6,7 triliun. Jauh sebelum dana cash itu dikucurkan, Robert malah sudah ditahan oleh Bareskrim Mabes Polri.
"Pada kenyatannya, saya kan sudah di tahan sejak 25 November 2008. Bagaimana bisa bilang saya perampoknya," tegas Robert.
"Uang yang Rp 6,7 triliun kemana? Ini yang tidak pernah dibuka. Saya disidang perkara saya dipecah sampai tujuh perkara. Tetapi, semua soal teknis perbankan sampai pencucian uang. Namun, tidak ada terkait Rp 6,7 triliun," sindir Robert terhadap penanganan kasus ini.
Pada kesempatan itu juga sang pemilik Bank Century, Robert Tantular, mengakui Deputi Gubernur Budi Mulya pernah meminjam uang Rp 1 miliar. Uang itu sendiri sudah dikembalikan.
Pada Juli 2008, Budi pernah mendatangi Robert untuk menawarkan kerjasama soal tanah. Namun Budi menolak permohonan itu.
Budi pun akhirnya meminjam uang Rp 1 miliar kepada Robert. Dengan segala macam surat perjanjian, Budi menjanjikan kepada Robert mengembalikan uang itu dalam tiga bulan.
"Terdakwa pak Budi Datang ke kantor bawa tanda terima peminjaman," ungkap Robert secara tegas dihadapan majelis hakim Pengadilan Tipikor Jalan H.R. Rasuna Said.
Robert membantah uang itu merupakan suap. Dia menegaskan itu adalah urusan pinjam meminjam.
"Kalau suap kok ada tanda terimanya, makanya saya aneh di surat dakwaan Jaksa ditulis seperti itu," sindir Robert terhadap kinerja pihak Jaksa Penuntut.***Emil F Simatupang.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !