Jakarta, infobreakingnews - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan pelantikannya sebagai gubernur defenitif masih menunggu surat Keputusan Presiden (Keppres).Koalisi Merah Putih (KMP) DKI Jakarta masih membayangi langkah Ahok untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta. Mereka bahkan berencana untuk menggelar rapat tandingan terhadap paripurna pengumuman pengangkatan Ahok dari Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta menjadi gubernur.
"Ini enggak ada urusan dengan paripurna, semua keputusan pelantikan gubernur ada di tangan Presiden (Jokowi) langsung," ujar Ahok di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (17/11/2014). "Kalau ditandatangani hari ini kemungkinan besar pelantikan digelar besok (18/11) atau Rabu (19/11)," tegas Ahok.
Ahok mengaku tak peduli dengan munculnya berbagai penolakan terhadap dirinya. Menurut mantan Bupati Belitung Timur itu, adanya pihak yang setuju maupun tidak setuju merupakan hal yang lumrah dalam berdemokrasi.
"Tuhan aja nggak semua orang suka. Lihat saja itu, rumah ibadah nggak penuh juga kan. Makanya syarat untuk jadi presiden, gubernur, hanya 50 persen plus 1, kalau mesti 100 persen nggak ada yang jadi presiden atau gubernur," ujar dia.
Terkait pengamanan acara pelantikannya yang mengerahkan 10 ribu personel gabungan dari kepolisian, TNI, dan Satpol PP, Ahok menilai hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar. Keputusan tersebut dinilai Ahok sudah sesuai dengan prosedur dan standar keamanan yang telah berlaku.
"Ya saya kira mereka sudah punya protapnyalah. Saya mah nggak usah terlalu bingung. Saya mah tugasnya kerja ajalah, nggak mikirin begitu," tandas Ahok.
Sebelumnya, Ahok menyatakan, rencana pelantikannya bakal dibahas Presiden Jokowi dalam rapat kabinet. Ia memperkirakan, berdasarkan undang-undang, dia akan dilantik di Istana Negara atau Gedung DPRD.***Yakob Pranata
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !