Beredarnya Foto Tidak Senonoh Abraham Samad Harusnya KPK Ambil Langkah Hukum

Jakarta, infobreakingnews - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka kasus korupsi . Hal ini berbuntut panjang, terbukti dengan beredarnya foto mesra antara orang yung diduga sebagai Ketua KPK Abraham Samad dengan salah satu pemenang kontes kecantikan Putri Indonesia 2014.

Abdul Fickar Hadjar, Ahli Hukum Pidana meminta KPK menindaklanjuti beredarnya foto ini. Fickar mengatakan lembaga antirasuah tersebut harus mengsmbil langkah tegas jika memang foto ini hanya merupakan fitnah belaka salah satunya dan melaporkannya ke kepolisian dan dapat dikenakan UU UTE.

KPK dalam hal ini membantah mengenai kebenaran foto tersebut. Ketua KPK Abraham Samad menganggap foto ini sebagai serangan menyusul pengumuman ditetapkannya calon tunggal Kapolri Komjen Budi Gunawan. "Itu fitnah, bisa juga foto itu direkayasa, tegasnya."

Abraham Samad mengakui mengenal sosok  perempuan cantik ini yang diketahui adalah Putri Indonesia 2014 Elvira Devinamira. Saat ditanya apakah ia akan melanjutkan peredaran foto ini ke proses hukum. "Kita lihat saja nanti, ujarnya.

Mantan Ketua KPK Antasari Azharpun  ikut menanggapi beredarnya foto mesra Ketua KPK Abraham Samad dengan seorang wanita cantik yang beredar di jejaring sosial. Menurutnya, apa yang dialami Abraham Samad mirip dengan dirinya yang dikaitkan dengan caddy golf cantik Rani Juliani. 

"Saya sudah dengar banyak foto Abraham Samad dengan perempuan beredar. Apa bedanya dengan saya dulu?," kata Antasari usai sidang perdata yang tengah dijalaninya, Rabu (14/1/2015).

Antasari menilai cara seperti itu dilakukan agar tercipta persepsi negatif di mata masyarakat. "Itu terus diedarkan untuk mencuci otak publik agar membenci, seperti pada saya," tegasnya.

Foto yang berjumlah tujuh buah tersebut, nampak sosok laki-laki mirip Abraham Samad sedang berciuman, berpelukan, dan bermesraan dengan seorang wanita cantik pemenang kontes kecantikan.

Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto beralasan, KPK hanya fokus pada penegakkan hukum. Sementara mengenai uji kelayakan dan kepatutan, kata Bambang menjadi kewenangan DPR. "Itu urusan DPR," ujar Bambang usai menemui Jaksa Agung HM Prasetyo di Gedung Kejaksaan Agung, Rabu (14/1/2015).

Dia berharap kedua lembaga ini menjalankan tugasnya sesuai fungsi masing-masing. "Urusan kami KPK mengurusi apa yang menjadi kompetensinya, tidak mengurusi yang lain-lain," tukasnya.

Pada kesempatan itu, dia menegaskan, pihaknya memastikan untuk memanggil Budi Gunawan menjalani pemeriksaan sebagai tersangka.

"Itu pasti ada jadwalnya. Kita tidak bisa mengintervensi. Bagi kami adalah, proses akan diikuti sebagaimana biasanya," ujarnya.

Komjen Polisi Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK terkait transaksi mencurigakan dan dugaan penerimaan hadiah.*** Putri Emilia