Jakarta, infobreakingnews - Terekamnya nama Rini Soemarno dalam pusaran Panama Papers serta aktivitas ilegal yang dilakukan lima WNA asal Cina di wilayah Halim terkait proyek kereta cepat awal pekan lalu, menjadi penyebab munculnya desakan bagi Rini untuk mundur dari jabatannya sebagai Menteri BUMN.
"Cara kerja Rini sudah tidak sesuai dengan agenda besar Nawa Cita, keterlibatannya dalam berbagai persoalan nasional bahkan internasional seperti Panama Papers sudah tidak mencerminkan abdi negara yang patuh dan menjunjung tinggi kehormatan bangsa," tutur Kordinator Aliansi Mahasiswa Jabar, Okky Carresa Ginanjar, Jumat (29/4/2016).
Okky menegaskan seharusnya Rini legowo mengundurkan diri terlebih posisinya sebagai pejabat negara yang namanya terkait Panama Papers. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab moral seperti halnya yang dilakukan Perdana Menteri Islandia David Gunnlaugsson.
"Jika Rini tidak mengundurkan diri maka kami akan bergerak meminta Presiden mencopot secara tidak hormat dan menyuarakannya melalui DPRD Jabar Senin depan, kami sedang konsolidasi dengan teman-teman mahasiswa untuk turun ke jalan karena penolakan ini sudah menjadi tanggung jawab kami untuk menjaga wibawa bangsa," jelasnya.
Okky mengingatkan pemerintah dan legislatif untuk tidak meloloskan para pelaku kejahatan dan pengemplang pajak terlebih bagi mereka yang berkedudukan sebagai politisi, pengusaha maupun pejabat negara seperti halnya Rini Soemarno
Sebelumnya, desakan pengunduran Rini Soemarno sebagai Menteri BUMN muncul saat ia disebut-sebut terlibat dalam pelanggaran hukum yang merugikan negara atas perpanjangan kontrak Jakarta International Container Terminal (JICT) yang dilakukan secara sepihak oleh mantan Direktur Utama Pelindo II RJ Lino. ***Candra Wibawanti



0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !