![]() |
Jakarta, Info Breaking News
- Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan bersama aplikasi Qlue menggelar
sosialisasi bahaya narkotika kepada masyarakat dalam rangkaian Operasi Nila
Jaya 2018, di kawasan Car Free Day Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pagi tadi.
Melalui kegiatan ini, masyarakat
diharapkan nantinya mau melapor jika menemukan adanya kegiatan transaksi atau
penyalahgunan narkotika di lingkungannya lewat aplikasi Qlue.
"Jadi ini program dalam
rangka Operasi Nila. Polres Metro Jakarta Selatan selain operasi (penindakan)
di tempat-tempat hiburan dan lainnya, kita juga membuat posko pelayanan masalah
penerangan tentang narkoba dan pelayanan kesehatan gratis buat masyarakat, di
Car Free Day, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan," jelas Wakapolres Jaksel
AKBP Budi Sartono saat dikonfirmasi, Minggu (16/9/2018).
"Jadi kita tidak hanya
menindak, tapi juga memberikan konsultasi bagaimana, dan pembelajaran apa saja
terkait narkoba itu kepada masyarakat yang kebetulan banyak berkumpul di daerah
Mampang Prapatan ini," imbuh dia.
Kehadiran posko penyuluhan
narkotika ini sendiri bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar mampu
mengetahui secara langsung bentuk fisik narkotika seperti apa sehingga suatu
saat mereka melihat bisa melaporkan ke kepolisian.
"Bukan hanya untuk
anak-anak, orang tua juga supaya tahu. Sehingga, ketika pulang ke rumah,
'hati-hati ya nak, bahaya narkoba'," ungkapnya.
Ia menyampaikan, berdasarkan
hasil pengungkapan kasus, Polres Metro Jakarta Selatan sering menangkap pengguna
atau pemakai narkotika dan kebanyakan dari mereka adalah anak muda.
"Pengguna lebih banyak
anak muda. Karena itu, kami dorong supaya orang tua, keluarga, teman-teman,
untuk menjauhi narkoba," katanya.
Sementara itu, Kasat Narkoba
Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Vivick Tjangkung mengatakan, Polres Metro
Jakarta Selatan sudah bekerjasama dengan aplikasi Qlue Indonesia sekitar 2
tahun belakangan. Karena terjadi tren penurunan laporan, pihaknya kemudian
menggaungkan kembali akses laporan masyarakat secara online ini melalui
sosialisasi di kegiatan Car Free Day.
"Jadi kita bekerja sama
dengan Qlue Indonesia, kita membangun program membuka akses pelaporan masyarakat
karena programnya Qlue zamannya Pak Ahok responnya bagus. Jadi kita ingin
mengikuti jejak yang sudah ada buktinya. Memang seiring waktu ada penurunan
(laporan), tapi kita tidak kecewa karena ini membutuhkan kesadaran masyakat.
Karena masalah narkoba ini tidak gampang menggerakkan hati, mental masyarakat,
untuk mau secara aktif melapor," jelasnya.
Ia menuturkan, selain
membuka akses melalui online dan media sosial, Posko Narkoba bertajuk
"Mari Gunakan Aplikasi Lapor Berantas Narkoba" di kawasan CFD ini juga
merupakan akses atau wadah kepada masyarakat untuk memberikan informasi secara
langsung tentang permasalahan narkoba.
"Dalam arti, dengan
adanya stand ini, masyarakat langsung mengingat kembali, kita membuka
informasi kepada masyarakat tentang apa pun yang terjadi di wilayah mereka. Di
sini, kita ada pelayanan dokter, ada pengenalan program Qlue yang sudah kita
bangun, dan kita akan memberikan angket saran yang mungkin mereka bingung mau
melapor ke polisi masih belum ada kepercayaan, takut diketahui jaringan, takut
dilihat orang datang ke polisi lapor, lalu tidak tentaram dalam dirinya," ungkapnya.
"Paling tidak curhat
keadaan lingkungan, atau mungkin dia tahu (tentang penyalahgunaan narkotika).
Kita terima kasih masyarakat mau secara sukarela memberikan informasi kepada
kita, kita data, mereka datang kita layani ngobrol, di situlah terungkap mereka
punya uneg-uneg masalah narkoba," lanjutnya.
Tak hanya itu, masyarakat
juga bisa mendapatkan informasi tentang bahaya narkotika di Posko Narkoba.
"Di sini juga ada
galeri. Semua barang bukti yang diproses hukum kita sisihkan, kita buatkan
kemasan, kita tampilkan, jadi masyarakat bisa melihat langsung. Oh kayak gini.
Jadi kita berikan bekal, supaya mereka lebih teliti, lebih jeli, oh kalau kayak
begini berarti ini narkoba. Termasuk efek-efeknya, di sana ada layar televisi
ada efek-efek bahaya narkoba, kita juga mengenalkan kegiatan-kegiatan
kita," katanya.
Vivick mengungkapkan, selama
ini respon masyarakat terkait laporan menggunakan aplikasi Qlue sangat bagus. Berbagai
macam informasi diberikan, mulai dari alamat hingga ciri-ciri orang yang
bersangkutan.
Bagi masyarakat yang ingin
menggunakan aplikasi Qlue, mereka hanya tinggal mengunduh aplikasi dan
mengikuti panduan yang menggunakan bahasa Indonesia.
"Ada panduannya. Sangat
mudah sekali, tinggal membuka aplikasi Qlue, mengikuti anjuran atau cara-cara
di layar handphone. Menggunakan bahasa Indonesia yang jelas. Kita install,
masukan alamat email, masukan nama, dan keluar cara-cara," katanya.
"Selama ini laporan
masyarakat sudah cukup banyak, responnya ada, cuma belakangan memang makin
menurun. Ya mungkin karena situasi dan keadaan. Setiap laporan yang ada masuk
ke piket. Kita ada piket setiap hari, layar monitor 1x24 jam, kita punya
operator juga, di situ kalau ada laporan, kita arahkan ke piket, kita lidik,
dan operator langsung mengkomunikasikan kepada pemberi informasi. Termasuk,
hasil lidik kita kirim lagi jadi ada feedbacknya. Dengan tujuan, mereka
punya laporan sudah kita lakukan penyelidikan," terangnya.
Menurutnya, hasil yang
didapat juga cukup banyak dan memudahkan polisi untuk melakukan penindakan.
"Kita banyak hasilnya,
anak tongkrongan positif, kita geledah rumahnya ada barang buktinya. Kemudian,
orang yang positif itu kita kerja sama dengan BNNK, dari BNNK direhabilitasi,
diproses secara medis bergantung sejauhmana ketergantungan mereka kita lakukan
pemulihan," katanya.
Meski aplikasi Qlue baru
pertama kali digunakan di Polres Metro Jakarta Selatan, Vivick mengaku pihaknya
akan melakukan koordinasi apabila ada laporan yang masuk dari wilayah lain.
"Selama ini ada,
seperti dari Riau, Kalimantan, itu kita langsung komunikasikan kepada pimpinan
narkoba, kita koordinasi, termasuk Bogor, Bandung, termasuk Polda Metro. Kita
koordinasikan, kita minta tolong langsung direspon. Kita berharap apa yang kita
informasikan direspon. Kita juga ikut, anggota kita, untuk melakukan lidik.
Kita tetap meng-cover," tuturnya.
Ia berharap, melalui wadah
aplikasi Qlue, masyarakat semakin peduli terhadap peredaran dan pemberantasan
narkotika.
Marketing Qlue Indonesia Antoni menjelaskan aplikasi ini telah membantu menjembatani masyarakat untuk memberikan laporan kepada pemerintah atau aparat kepolisian. Sejauh ini, aplikasi Qlue digunakan pemerintah DKI Jakarta, Trenggalek, Manado, Cilegon, Tomohon, Bitung, dan Gorontalo.
"Kalau sisi Polres
Jakarta Selatan, kita juga membantu dalam bidang narkotika. Jadi di mana
masyarakat itu dengan mudah melaporkan dugaan penyalahguna narkotika di
lingkungannya. Laporannya langsung masuk ke kepolisian dan
ditindaklanjuti," katanya.
"Jadi memudahkan
masyarakat melaporkan penyalahgunaan atau peredaran narkotika di sekitarnya.
Karena kan masyarakat itu kan ada yang takut melaporkan masalah narkotika,
takut mungkin identitasnya terbongkar. Kalau ini dijamin (identitasnya tidak
terbongkar). Kalau aplikasi Qlue kita kan bisa pakai user name,"
tambahnya.
Ihwal bagaimana menggunakan
aplikasi Qlue, Antoni menjelaskan, masyarakat tinggal mengunduh di Google Store
dan membuat akun menggunakan email. Tidak ada biaya alias gratis.
"Kalau sudah masuk dan
ingin melaporkan, pencet tombol biru di aplikasi, tinggal berikan informasi.
Misalnya, di warung ini ada dugaan transaksi narkotika, tinggal foto, kemudian
pilih label narkoba, dan pilih hastagnya dugaan bandar, dugaan pengguna atau
produksi, nanti tinggal submit. Karena kita juga aplikasi berbasis geolocation,
jadi foto itu langsung terhubung dengan lokasinya. Jadi, nanti masuk ke
kepolisian dan biasanya langsung muncul petanya. Misalnya, di daerah Mampang
blok apa, nanti langsung muncul petanya," katanya. ***Deviane



0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !