![]() |
Konferensi Pers Penutupan Operasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) di RS Bahayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto, Jumat (23/11/2018) |
Jakarta, Info Breaking News –
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I
Raden Said Sukanto hari ini secara resmi memberhentikan operasi identifikasi
jenazah penumpang Lion Air PK-LPQ.
"Dengan mengucapkan
puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa, seluruh tahapan operasi DVI
terhadap korban penumpang jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 PK LQP secara resmi
saya nyatakan ditutup," ujar Kapusdokkes Polri Brigjen Arthur Tampi pada jumpa
pers di RS Polri, Jakarta, Jumat (23/11/2018).
Pada hari terakhir operasi,
tim DVI berhasil mengidentifikasi 16 korban, salah satunya adalah pilot Bhavye
Suneja. Dengan ini, total keseluruhan jenazah yang berhasil diidentifikasi oleh
tim DVI berjumlah 125 jenazah, yang terdiri dari 89 laki-laki dan 36 perempuan.
Berdasarkan kewarganegaraan,
jenazah warga negara Indonesia berjumlah 123 sedangkan dua korban lainnya
adalah warga negara asing, yakni Andrea Manfredi (Italia) dan Bhavye Suneja
(India).
"Sampai 23 November
2018 hari ini, terhadap kantong jenazah penumpang Lion Air yang diterima RS
Polri, teridentifikasi 125 penumpang," kata Arthur.
Dengan demikian, dari
keseluruhan jumlah penumpang dan awak pesawat, ada 64 jenazah yang belum
ditemukan dan belum teridentifikasi.
Selanjutnya, Arthur
menjelaskan hasil identifikasi akan diserahkan kepada pihak maskapai Lion Air
untuk ditindaklanjuti sesuai dengan peraturan atau perundang-undangan yang
berlaku.
"Kami dari Tim DVI
menyampaikan banyak terima kasih kepadastakeholder dan semua pihak yang
telah memberikan kontribusi di dalam proses identifikasi terhadap korban
kecelakaan pesawat Lion Air. Selaku Kapusdokkes Polri saya menyampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang sudah bahu membahu bersama melaksanakan tugas
mulia untuk mengidentifikasi para korban," tandasnya. ***Siswo Pramono
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !