![]() |
New York, Info Breaking News
– Penyakit campak kini kembali mewabah di Amerika Serikat (AS). Sejauh ini,
sudah tercatat 695 kasus campak terjadi di AS. Pemerintah setempat pun mengkonfirmasi
bahwa kasus tersebut telah melampaui jumlah
tertinggi yang tercatat sejak penyakit ini dinyatakan telah diberantas pada
tahun 2000.
Hasil perhitungan terbaru dari kasus-kasus di Amerika,
yang telah dikonfirmasi oleh otoritas AS, diketahui telah melampaui rekor
tinggi sebelumnya pada 2014 yang mencapai 667 kasus.
Sejumlah negara bagian,
seperti Arizona, California, Colorado,
Connecticut, Florida, Georgia, Illinois, Indiana, Iowa, Kentucky, Maryland,
Massachusetts, Michigan, Missouri, New Hampshire, New Jersey, New York, Oregon,
Tennessee, Texas dan Washington dilaporkan tengah “diserang” campak.
Namun, dari kesemuanya kota New York lah yang paling parah dilanda wabah.
Menurut laporan UNICEF, jumlah kasus tersebut melonjak di
tengah gerakan global menentang inokulasi atau suntik vaksin, yang menyebabkan
sekitar 169 juta anak kehilangan dosis penting pertamanya dari vaksin campak
antara 2010 dan 2017.
Fenomena anti-vaksin memiliki penganut di negara-negara
Barat, namun sangat terkenal
di AS, karena didorong oleh klaim medis yang tidak
berdasar yang tersebar di media sosial.
“Tingginya jumlah kasus pada 2019 terutama dari beberapa
wabah besar – satu di Negara Bagian Washington dan dua wabah besar di New York
yang dimulai pada akhir 2018,” tulis Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dalam pernyataan resminya.
Dalam pernyataan terpisah yang mengonfirmasi rekor baru
itu, Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Alex Azar berkata: “Vaksin
campak adalah produk medis yang paling banyak dipelajari yang kami miliki, dan
keamanannya telah ditetapkan dengan kuat selama bertahun-tahun.”
Dia juga menambahkan, pada pekan depan yakni selama
pelaksanaan Pekan Imunisasi Bayi Nasional, departemennya akan melakukan
kampanye komprehensif untuk memperkuat pesan bahwa vaksin aman dan efektif. ***Novi Kusdarman
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !