![]() |
Jakarta, Info Breaking News –
Fitur 3D Touch yang pertama kali disematkan pada seri iPhone 6S tahun 2015
silam, kini dikabarkan akan hadir di ponsel berbasis Android.
3D Touch sendiri merupakan
salah satu fitur khas iPhone yang berfungsi memunculkan menu User Interface
(UI) berbeda berdasarkan tingkat tekanan jari di layar.
Kehadiran fitur 3D Touch di
ponsel Android memang bukan hal baru. Rumor yang sempat merebak beberapa waktu
yang lalu tersebut kini kembali menyeruak
seiring dengan mendekatnya waktu perkenalan OS Android terbaru yang biasanya
diumumkan menjelang pertengahan tahun.
Google disinyalir bakal mengimplementasikan fitur 3D Touch di system operasi Android Q. Dugaan tersebut mengemuka dari dokumen bernama "MotionEvent" Android Q yang ditujukan bagi para pengembang aplikasi.
MotionEvent adalah dokumen yang menjelaskan fungsi input perangkat Android dari layar sentuh atau stylus.
Dalam MotionEvent Android Q dijelaskan bahwa OS akan merespon input pada permukaan layar dengan cara berbeda apabila pengguna menekan jari ke layar dengan lebih kuat. Tekanan lebih kuat tersebut lantas disebut dengan istilah "deep press".
Google disinyalir bakal mengimplementasikan fitur 3D Touch di system operasi Android Q. Dugaan tersebut mengemuka dari dokumen bernama "MotionEvent" Android Q yang ditujukan bagi para pengembang aplikasi.
MotionEvent adalah dokumen yang menjelaskan fungsi input perangkat Android dari layar sentuh atau stylus.
Dalam MotionEvent Android Q dijelaskan bahwa OS akan merespon input pada permukaan layar dengan cara berbeda apabila pengguna menekan jari ke layar dengan lebih kuat. Tekanan lebih kuat tersebut lantas disebut dengan istilah "deep press".
Jika
pengguna melakukan “deep press”, ponsel nantinya akan memberikan respon yang
sama dengan ketika pengguna melakukan long press (tekan dan tahan beberapa
saat), hanya saja dengan lebih cepat.
Dengan kata
lain, deep press berfungsi sebagai
jalan pintas untuk long press. Alih-alih menahan jari beberapa saat untuk
menunggu menu muncul, pengguna bisa menekan jari lebih keras supaya menu yang
bersangkutan langsung tampil.
Namun, berbeda
dengan 3D Touch milik iPhone, fitur deep
press di perangkat Android tidak bisa membedakan besar tekanan antara
tekanan "ringan", "sedang", dan "keras"
karena hal tersebut membutuhkan hardware
khusus yang harus disematkan di layar.
Google
mungkin akan menggunakan algoritma khusus untuk sekadar membedakan apakah
pengguna melakukan tekanan biasa atau keras (deep press). Informasi
selengkapnya soal kemampuan ala 3D Touch tersebut kabarnhya akan dibeberkan dalam
konferensi Google I/O di San Francisco, Amerika Serikat, tanggal 7-9 Mei 2019
mendatang. ***Radinal
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !