![]() |
Bonar Novi Priatmoko |
Salatiga, Info Breaking
News - Pemungutan suara untuk memilih calon presiden dan calon wakil presiden
maupun calon legislatif telah berlangsung 17 April 2019 lalu dan pada Selasa,
21 Mei 2019 dini hari KPU telah menetapkan hasil Pemilu 2019.
Jauh dari hiruk
pikuk ibukota, tepatnya di sebuah kota kecil di Jawa Tengah yakni Salatiga,
telah terpilih juga anggota DPRD periode 2019-2024.
Ialah Bonar Novi Priatmoko yang menjadi salah
satu dari 25 anggota DPRD Kota Salatiga yang terpilih. Putra daerah Salatiga
kelahiran 24 November 1993 ini terpilih menjadi anggota DPRD termuda. Bonar
berhasil meraih 1.851 suara di Dapil Sidorejo dengan jumlah DPT sebanyak 38.622
pemilih dan 181 TPS. Dengan perolehan suara tersebut, dirinya berada di urutan
suara terbanyak ke-9 di Kota Salatiga.
Saat di wawancara oleh Info Breaking News, Bonar
menceritakan awal mula dirinya bisa terjun ke dunia politik. Hal ini tidak
lepas dari pengaruh Supriyono, almarhum ayah Bonar, yang memang sejak muda
aktif di organisasi kepemudaan hingga akhirnya menjadi anggota DPRD Salatiga
dari PDIP.
“Beranjak dewasa saya sering mendengarkan dan membahas isu seputar partai bersama Bapak dan teman-teman
seperjuangan. Saya juga aktif di Organisasi Kepemudaan Partai yakni Banteng Muda dan Komunitas Juang. Ini membuat saya terpanggil dan memotivasi
saya untuk semakin berpartisipasi aktif dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat. Dan akhirnya saya memberanikan diri untuk maju sebagai anggota legislatif
sebagai bentuk konkrit
kepedulian saya pada bangsa ini,” ujar Bung Bonar, sapaan
akrabnya.
![]() |
Bonar saat berdialog di rumah warga untuk mendengarkan aspirasi mereka |
Bonar banyak belajar dan mendapatkan nilai-nilai
keteladanan yang diwariskan oleh ayahnya. “Sikap rendah hati, tidak
membeda-bedakan atau pilih kasih dan disiplin waktu menjadi nilai yang selalu
ayah saya teladankan. Sikap-sikap ini akan saya pegang teguh dalam menjalankan
amanat rakyat sebagai Anggota DPRD Kota Salatiga,” paparnya. Ayahnya juga
pernah berpesan supaya dalam hidup ini “Ora usah neko-neko” (tidak usah
macam-macam) dan “Nek wani ojo wedi-wedi, nek wedi ojo wani-wani” (kalau berani
jangan takut-takut, kalau takut jangan berani-berani).
Memilih PDIP menjadi kendaraan politik bukan tanpa
alasan. Bonar tumbuh dan memiliki kedekatan secara psikis dengan PDIP. “Bisa
saya katakan bahwa PDIP sudah sangat
melekat dalam diri saya. PDIP yang mendidik saya dari remaja hingga
sekarang, dimana saya semakin dewasa dalam berpolitik. Idealisme yang
berkembang di dalam diri saya
untuk berjuang demi bangsa dan NKRI segaris
dan sejalan dengan perjuangan PDIP,” ungkap anak kedua dari empat bersaudara ini.
Sebagai kaum milenial yang masih sangat muda, dirinya
sempat mengalami kesulitan ketika meyakinkan masyarakat yang akan diwakilinya
di DPRD. Namun Bonar dengan gaya yang khas serta tekadnya yang kuat, bisa
melewati semua tantangan itu.
“Ketika saya memutuskan untuk maju menjadi Caleg
DPRD Kota Salatiga, saya memang menangkap adanya keraguan di masyarakat
terhadap diri saya, apakah saya mampu mengemban amanah sebagai wakil rakyat
dengan usia yang masih tergolong muda. Saya sangat memahami keraguan ini, salah
satu cara yang saya lakukan untuk meyakinkan masyarakat adalah sesering mungkin
saya bertemu dan berdialog dengan masyarakat di semua lapisan, dari teman-teman
muda hingga para orang tua untuk menangkap keluhan dan harapan mereka. Dengan
melakukan dialog, saya semakin memahami persoalan yang dihadapi masyarakat,
sehingga saya bisa menyampaikan beberapa alternatif solusi dari masalah yang
ada,” terang Bonar yang memang sudah sejak ayahnya menjadi anggota DPRD sering
ikut blusukan untuk mendengar aspirasi masyarakat.
![]() |
Salah satu aktivitas Bonar ketika menyapa warga Kota Salatiga |
Menjadi
anggota DPRD termuda dan bahkan satu-satunya yang beragama Katolik, bukan
menjadi halangan bagi Bonar
untuk menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya. “Sejak lahir hingga saat ini, saya diajarkan
oleh orang tua saya bahwa kelak saya harus bisa menjadi manusia yang berguna bagi
bangsa, negara dan agama. Saya sudah terbiasa bergaul dengan semua kalangan,
baik di kalangan gereja Katolik maupun juga dengan teman-teman lintas iman. Justru inilah kesempatan yang baik untuk melayani dan menjadi garam serta
terang bagi warga Salatiga,” ujar pemuda yang juga aktif melayani di Keuskupan
Agung Semarang ini.
Bonar memiliki visi dan misi yang sangat mulia untuk warga
dan kota Salatiga. Ia berharap dapat membangun kota Salatiga demi mewujudkan kesejahteraan rakyat.
"Untuk mencapai visi
tersebut, saya memilik misi
yaitu memperjuangkan aspirasi rakyat di bidang penataan kota/fasilitas umum, kesehatan, lingkungan hidup, ekonomi
kerakyatan dan pariwisata, pendidikan dan sosial budaya. Adapun program kerja yang akan saya perjuangkan adalah
mendorong pembangunan kota dan fasilitas umum yang bermanfaat bagi masyarakat
Salatiga, mendorong terwujudnya lingkungan hidup yang sehat, penguatan ekonomi
dan pariwisata, mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan terwujudnya
kehidupan sosial
yang baik serta mengembangkan pelestarian budaya."
Lebih lanjut Bonar mengungkapkan bahwa dirinya sangat yakin bahwa segenap masyarakat
Salatiga akan bersama-sama mewujudkan visi dan misi tersebut.. Selamat bekerja dan melayani Bung Bonar! ***Vincent Suriadinata
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !