Wakil Presiden Dr. H,M . Jusuf Kalla sendiri merupakan Alumnus, sangat mengagumi kehebatan almamaternya UMI, sebagai Universitas tertua di Indonesia yang terletak dikota kelahirannya Makassar, sebagai wujud nyata eksetensinya dalam bentuk aktualisasi prinsip Islam dalam semangat kebangsaan.
"Ya sesuai dengan namanya, UMI itu wujud dari Universitas Islam, bukan Muslim dari mana mana, tetapi memang Islam Indonesia yang merupakan terbesar diseluruh muka bumi ini. Biar semua umat manusia tau dan mengerti. Karena Islam adalah ajaranAllah SWT yang disampaikan melalui Nabi Muhammad SAW, yang menduduki tempat tertinggi dan mulia dalam kehidupan seluruh Muslim, sehingga bangsa ini patutlah bersyukur terhadap keberadaan UMI yang terbentuk karena adanya faktor sejarah, perkembangan dan dinamika sosial, budaya dan keagamaan yang memang realistis dan fenomenal." ungkap Jusuf Kalla saat Info Breaking News, meminta komentarnya, Kamis (27/6/2019) di Jakarta.
Seperti diberitakan
sebelumnya, UMI menjadi salah satu universitas di Indonesia yang unggul dalam
bidang penelitiannya. Namun, tak hanya mumpuni dalam meneliti atau memberikan
pengajaran kelas dunia, UMI juga mengajarkan para mahasiswanya untuk mengabdi
pada masyarakat.
Melalui LPKM, UMI telah melaksanakan berbagai dharma pengabdian pada
masyarakat, baik yang memiliki
perspektif keilmuan, sosial masyarakat maupun terkait dakwah Islamiah. LPKM UMI juga aktif secara periodik untuk
terus mengirimkan mahasiswa untuk melakukan pengabdian pada masyarakat melalui
skema Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan program pengabdian pedesaan. Melalui program
ini, mahasiswa diterjunkan secara terprogram, tematik, dan berkelanjutan. Pola
KKN bersama, KKN Profesi, KKN International
juga telah dilaksanakan,
Bagi
para dosen, LPKM juga menjalankan program cuti da’I dan Pengabdian Dosen
di Desa Binaan Calon dosen UMI. Program ini adalah wajib bagi seluruh dosen
yang masih berstatus percobaan (probation) dan akan berjalan selama 2 (dua)
bulan. Kewajiban ini menjadi bukti bahwa
dosen UMI bertanggungjawab untuk memiliki kepedulian sosial, bermanfaat menyejahterakan
masyarakat dengan berdakwah melalui ilmu yang dimilikinya dalam semangat
ukhuwah islamiah.
Selain sejumlah program di
atas, LPKM UMI juga membawahi program Tenaga Pengabdi Desa (TPD) dan Sarjana
Pengabdi Desa (SPD) di sejumlah daerah/desa dengan tujuan meningkatkan
kepedulian para sarjana dan kaum cerdik cendekia alumni UMI kepada
masyarakat. Selain itu keberpihakan UMI
kepada masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi namun memiliki potensi
akademik tinggi diwujudkan pula dengan berbagai skema beasiswa dan bantuan
pendidikan lainnya.
LPKM UMI juga aktif dalam
kegiatan sosial yang tidak terstruktur dan terjadwal, seperti menjalankan aksi
tanggap darurat ketika terjadi bencana alam maupun musibah lainnya.
“Alhamdulillah, pimpinan fakultas
dalam lingkup UMI, seperti FTI, Fakultas Kedokteran, Farmasi, FKm, Sastra,
Teknik, Hukum, dan lainnya pro aktif dalam memberikan bantuan kepada saudara-saudara
kita yang tertimpa bencana,” tutur Prof. Dr. H. Basri Modding, SE., MSi selaku
Rektor dari UMI.
Hakekat dari pengabdian
masyarakat juga tak lepas dari penelitian inovatif yang kontributif. Untuk
menghasilkan suatu produk yang bermutu, salah satu tahapannya adalah dengan melakukan
penelitian ilmiah. Berbagai program
pengabdian kepada masyarakat, seperti
PkM kompetitif (untuk dosen pemula dan dosen
Internal), PkM Dosen Mandiri, PkM
Eksternal dengan dana DRPM, PkM Eksternal Non-dikti, dan PkM Kerjasama
Internasional dan dukungan dana dari internal yayasan wakaf UMI LPKM UMI
menyediakan wadah bagi para pengabdi untuk mempublikasikan hasil pengabdian dan
dakwah melalui jurnal pengabdian “Balireso” (jurnal.umi.ac.id). Para pengabdi
juga dapat mempublikasikan hasil PkM dalam berbagai jurnal ilmiah ataupun PkM
yang ada di Indonesia. Publikasi juga dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan
seminar ilmiah maupun seminar PkM yang diadakan oleh UMI maupun instusi lain.
Salah satu situs binaan UMI
ialah Pesantren Darul Muhlisin Padang Lampe di Pangkajene Kepualaun yang
menjadi tempat pengabdian masyarakat dalam bentuk pencerahan Qalbu yang diikuti
oleh berbagai instansi pemerintah, swasta, industry maupun masyarakat umum.
Basri mengungkapkan pihaknya
sangat menyadari bahwa SDM yang bermutu tidaklah cukup untuk membangun UMI
seperti yang dicita-citakan. Oleh karena itu, sarana dan prasarana pun terus
ditingkatkan kapasitas dan mutunya agar kinerja lembaga juga meningkat.
Kesemuanya itu dilakukan untuk
memenuhi berbagai kebutuhan akademik dan layanan administrasi bagi seluruh unit
untuk mendukung aktivitas pembelajaran.
*** Emil Simatupang.
*** Emil Simatupang.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !