Headlines News :
Home » » Daya Tarik Dan Kekuatan Mistis Gadis Dayak

Daya Tarik Dan Kekuatan Mistis Gadis Dayak

Written By Info Breaking News on Selasa, 21 April 2020 | 03.41

Miss World Malaysia 2018 Larrissa Ping, asli perempuan Dayak
Jakarta, Info Breaking News - Dari Keunikan dan kekayaan ragam suku Nusantara dapat dilihat salah satunya dari suku Dayak. Lebih khusus lagi, dalam budaya suku Dayak, satu hal yang selalu menjadi buah bibir khalayak umum adalah soal kekhasan dan tentang kecantikan kaum perempuan Dayak.
Dayak adalah suku yang berada Pulau Kalimantan. Berdasarkan data statistik Republik Indonesia, tahun 2010, Pulau Kalimantan sendiri terdiri dari tiga suku besar. Yakni, suku Banjar, Dayak, dan suku asal Kalimantan lain
Konon, kaum perempuan Dayak memiliki pesona yang tak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Ada yang menyebutnya cantik, anggun, berdaya magis, unik, dan sebagaianya. Semua stereotif tersebut baru sebagian kecil dari seluruh keagungan di balik budaya suku Dayak.
Bukti kecantikan kaum perempuan suku Dayak adalah Larissa Ping. Ia merupakan peserta kontes kecantikan Miss World Malaysia yang digelar di Malaysia pada 8 September 2018. Ia dinyatakan sebagai juara usai mengalahkan 11 kontestan lainnya di babak final.
Larissa Ping berusia 19 tahun. Perempuan berdarah Dayak Kenyan yang tinggal di Serawak Kalimantan dinobatkan sebagai Miss World Malaysia 2018. Tak hanya itu, ia juga berhasil menyabet gelar Top Talent dan juga Miss Photogenic.
Larissa Ping hanya salah satu bukti dari keunikan kaum perempuan suku Dayak di Kalimantan. Mereka dianggap memiliki jenis mata yang indah dengan tatapan tajam laksana mata elang.
Keanggunannya bisa dilihat juga dari kecintaan mereka terhadap seni budaya tari tradisional. Dengan mengenakan busana khas berikat  kepala yang dilengkapi bulu burung, menjadikan kaum perempuan Dayak tak ada duannya di dunia.
Karya seni lain yang biasa menyertai mereka adalah perisai Dayak atau Taliwang dengan motif tertentu.  Taliwang hingga kini merupakan salah satu budaya andalan Suku Dayak.
Kaum perempuan Dayak juga terbiasa memainkan alat musik tradisional mereka yang bernama Sape. Alat musik ini biasa dimainkan dalam setiap acara ritual adat.
Hal menarik berikutnya adalah kebiasaan kaum perempuan Dayak yang tidak menyukai riasan yang mencolok. Tanpa riasan tebal pun kecantikan mereka tak bisa disembunyikan.
Bagi kaum lelaki yang belum mengenal keahlian beladiri kaum perempuan suku Dayak, sebaiknya jangan pernah meremehkan, sebab mereka rata-rata mampu memiliki kemampuan mengibaskan aneka senjata tradisional suku Dayak.
Kelembutan dan senyuman yang sering menyertai perempuan Dayak memberikan keanggunan tersendiri. Lenggak-lenggok yang tidak dibuat-buat dipastikan akan menghanyutkan siapapun.
Bila ditelusuri asal-usul mereka, maka akan diperoleh fakta-fakta bahwa mereka ternyata memiliki kemiripan dengan etnis Tionghoa karena memang demikian. Suku Dayak merupakan suku yang bermigrasi dari Yunan sekitar 3.000 – 1.500 Sebelum Masehi.
Keberadaan mereka semakin bertambah ketika di Kalimantan ditemukan seujmlah tambang emas. Di masa-masa selanjutnya mereka beranak pinak dan mengalami percampuran darah dengan suku-suku lainnya.
Ada satui mitos yang sangat terkenal dalam kehidupan suku Dayak yakni konon perempuan Dayak mampu menghilangkan alat vital bagi siapapun yang berani berbuat macam-macam terhadap kaum perempuan suku Dayak.
Larissa Ping menenakan baju suku dayak
Orang Dayak mungkin akan menyangkal anggapan ini. Akan tetapi, terlepas dari tuduhan bahwa kaum perempuan suku Dayak  memiliki kemampuan sihir, yang pasti, mitos ini boleh dikata berefek positif untuk melindungi kaum perempuan suku Dayak dari ancaman perilaku yang merendahkan mereka.
Mitos lain yang beredar luas adalah kemampuan untuk membuat lelaki yang terlanjur kepincut kepada kaum perempuan Dayak maka tidak akan bisa melepaskan diri. Konon, bila ada gadis Dayak suka dengan pria, ia akan mengikatnya secara gaib.
Kalaupun sang lelaki meninggalkan daerah Kalimantan, hatinya akan tetap tertambat  sehingga ia akan kembali lagi menemui si gadis Dayak. Benar tidaknya tentu bersifat subjektif.
Akan tetapi, orang yang sudah terlanjur jatuh cinta, biasannya memang demikian. Walaupun berada jauh di mata, dorongan hati selalu ingin mendekat.
Bagi kaum lelaki  berasal dari luar suku Dayak dan jatuh cinta kepada gadis Dayak, jangan khawatir. Para gadis Dayak selalu menjunjung tinggi kehormatan. Mereka juga terbuka dengan budaya dari luar Dayak.
Mereka sangat menghargai keberadaan orang tua dalam mahligai keluarga. Sehingga, bagi Anda yang ingin meminang gadis Dayak, maka juga harus mampu mempersatukan dua keluarga besar dari pihak orangtua Anda maupun pihak orangtua gadis Dayak.
Lagi pula, keputusan dalam persoalan meminang sangat ditentukan oleh pihak orangtuanya. Keputusan perjodohan mutlak ditentukan oleh pihak orangtua si gadis Dayak.
Jika Anda pernah mendengar cerita tentang wanita suku Dayak yang seram dan dingin. Di mana karakternya sangat tertutup. Defensif, sulit berhubungan dengan orang baru. Lalu anda percaya begitu saja?
Perempuan dari suku Dayak tidak seprimitif yang Anda kira. Mereka memiliki pemikiran terbuka, menyukai tentang ilmu pengetahuan serta berpendidikan tinggi. Ini membuat mereka fleksible, termasuk dalam urusan pemuda-pemuda yang hendak mendekati.
Tapi, sifat naluriah orang Dayak sendiri dari dulu memang laksana seperti itu. Jadi, mereka tidak angker tapi justru malah sebaliknya. Jangan-jangan malah Anda sendiri yang tertutup pikirannya. Lalu, sampai-sampai tidak dapat melihat dan menikmati pesona keelokan wanita-wanita Dayak.
Selain stigma sifat angker, wanita Dayak dikaitkan dengan mitos satu ini. Soal keyakinan alat vital lelaki yang menghilang, jika berani macam-macam atau berhubungan dengan perempuan Dayak.
Siapa pun yang macam-macam dengan perempuan Dayak apalagi sampai mempermainkannya, maka ia akan kehilangan alat vital. Kepercayaan ini beredar luas dan menjadi bagian kisah yang melekat pada perempuan suku Dayak.
Kenyataannya, orang Dayak sendiri membantah cerita ini. Terlepas dari anggapan sihir mereka yang begitu kuat. Tapi, inti dari kisah tersebut adalah, tidak ada wanita yang senang dipermainkan. *** Putri Emilia
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved