![]() |
Jakarta,
Info Breaking News – Ketika negara ASEAN lainnya menunjukkan grafik menurun, dalam
sepekan terakhir angka positif Covid-19 di Indonesia justru meningkat hingga
24,15 persen. Angka ini menjadikan Indonesia sebagai negara terburuk di ASEAN
dalam penanganan Covid-19.
Kondisi
ini adalah bukti bahwa Indonesia masih harus berjuang lebih untuk memutus mata
rantai penyebaran virus corona. Harapan masyarakat dan pelaku bisnis agar pembatasan sosial
berkala besar (PSBB) di DKI Jakarta dan sejumlah segera diakhiri masih harus
menunggu pembuktian dua-tiga pekan ke depan.
Setelah mencapai rekor
tertinggi pada Rabu (20/5/2020) hingga Kamis (21/5/2020), pukul 12.00 WIB,
angka penduduk Indonesia yang terdeteksi positif Covid-19 masih tetap tinggi,
yakni 634 kasus baru pada Kamis-Jumat, dan kembali melonjak 949 kasus pada Jumat-Sabtu.
Kondisi ini memprihatinkan karena terjadi saat negara-negara tetangganya mulai
menunjukkan tren penurunan jumlah kasus baru harian Covid-19.
Jumlah
kasus di Indonesia per harinya pun kini sudah melampaui negara tetangga
Singapura, yang saat ini masih memegang rekor kasus terbanyak di Asia Tenggara dengan 30.426
kasus. Bahkan Filipina yang pertumbuhan jumlah kasus hariannya pada
Maret lalu jauh melampaui Indonesia pun kini menunjukkan tren mendatar.
Untuk Malaysia sendiri, data
menunjukkan negeri jiran sudah melewati puncak kasus Covid-19 awal April lalu.
Sementara Thailand hanya melaporkan sekitar dua atau tiga kasus per hari
belakangan ini meskipun pada puncaknya sempat melaporkan lebih dari 150 kasus
dalam satu hari.
Jumlah kasus baru di Vietnam
sekarang hanya bertambah satu atau dua kasus dan negara tersebut mulai membuka
restriksi ekonominya. WHO pun memuji langkah negeri bersistem satu partai
tersebut yang secara berani menutup ekonominya, membatasi pergerakan orang, dan
melakukan tes dan karantina besar-besaran saat kasus Covid-19 baru muncul di
negara tersebut. ***Rina Triana.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !