![]() |
Jakarta, Info Breaking News - Advokat senior Prof. Otto Cornelis Kaligis atau yang akrab dikenal sebagai OC Kaligis kembali mempertanyakan keterkaitan presenter papan atas Najwa Shihab dengan PT Sekolah Integrasi Digital (SID) yang diduga meraup keuntungan hingga ratusan miliar rupiah lantaran namanya terpampang menjadi vendor mega proyek Kartu Prakerja di bawah pemerintahan Jokowi.
Dalam suratnya OC Kaligis menyoroti perbedaan perilaku Najwa yang tak bergeming, tak bersuara menghadapi tudingan terkait isu PT SID. Padahal biasanya, menurut OC Kaligis, Najwa adalah sosok yang lantang menyuarakan opininya. Lantas, mengapa kini ia memilih bungkam suara?
Berbagai pertanyaan pun muncul dalam benak OC Kaligis, apakah PT Sekolah Integrasi Digital yang disebut-sebut ada kaitannya dengan Najwa tersebut cukup terpercaya? Cukup berpengalaman kah perusahaan yang usianya masih seumur jagung tersebut untuk membawahi proyek Kartu Prakerja? Atau semua ini mungkin terjadi hanya karena ada nama Shihab tercantum disana?
Berikut surat OC Kaligis seperti diterima redaksi, Jumat (22/5/2020):
Sukamiskin, Jumat 22 Mei 2020.
Hal. Lagi lagi mengenai Najwa Shihab.
Kepada Yang saya hormati para anggota DPR yang
mengomentari hubungan Najwa Shihab dengan PT. Sekolah Integrasi Digital.
Dengan segala hormat,
- Seandainya penunjukan langsung
tanpa proses lelang, penunjukan sebagai vendor Kartu Prakerja adalah
PT-nya Setya Novanto, pasti kata-kata provokasi yang biadab keluar dari
mulut atau ulasan Najwa Shihab.
- Karena yang ditunjuk juga berasal
dari kakak kandungnya, maka kritik tajam dari Najwa, bebas
hoax.. Itupun seandainya benar, PT. SID tidak ada
hubungan KKN dengan Pemerintah yang mengeluarkan dana 10 triliun rupiah
untuk kartu Prakerja sesuai dengan Perpres nomor 36/2020.
- Juga menjadi pertanyaan.
Mengapa ketika Yasonna mengeluarkan ide wacana pembebasan napi koruptor,
reaksi Najwa spontan memprovokasi masyarakat agar menentang wacana
tersebut, sedangkan untuk kasus PT. SID Najwa tutup mulut?
- Sebaliknya ketika kelompok KPK
pimpinan Saut Situmorong dibongkar kejahatan korupsi dan
pelanggaran/kejahatan jabatan oleh Pansus DPR, temuan fakta tersebut lolos
dari provokasi Najwa Shihab.
- Lahirnya Perpres nomor 36/2020
berjalan mulus, tanpa reaksi LSM, ICW dan kelompok pengkritik pemerintah.
Beda ketika Undang-Undang KPK yang baru bersamaan dengan dibentuknya Dewan
Pengawas KPK disahkan Presiden atau usulan DPR terhadap pengesahan Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana hasil karya Prof. Muladi eks Menteri
Kehakiman bersama timnya, yang telah melalui pengkajian ilmiah selama
bertahun tahun. Atau Undang-Undang Pemasyarakatan baru
yang ditangguhkan oleh Bapak Presiden Jokowi, entah untuk waktu
penangguhan berapa lama.
- Yang meradang dengan
Undang-Undang KPK yang baru, siapa lagi kalau bukan Novel Baswedan yang
tadinya sangat berkuasa. Novel Baswedan melalui kekuasaannya berhasil
membuat penyidik sipil bukan dari Polisi sesuai dengan amanat
Undang-Undang KPK.
- Kelompok penyidik sipil buatan
Novel Baswedan di bawah nama kelompok wadah pegawai yang juga disebut
Kelompok Penyidik Taliban KPK, merajalela secara tebang pilih merekayasa
menjadikan para tersangka yang adalah target KPK. Seperti misalnya,
Jendral Polisi Budi Gunawan di era kepemimpinan Komisioner Abraham Samad
dan Bambang Widjojanto. Sebaliknya, mereka berdua terbukti pelaku tindak
pidana. Untungnya mereka diselamatkan oleh Jaksa Agung Prasetyo, sehingga
mereka bebas dari penjara.
- Saya coba mencari profil PT.
Sekolah Integrasi Digital di medsos/Google. Saya ingin mengetahui siapa
siapa pemegang saham, berapa modal yang ditempatkan dan disetor, apakah
anggaran dasar perseroan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara, apa
maksud dan tujuan perseroan. Sayangnya profil tersebut tidak saya
ketemukan. Bisa saja modal yang ditempatkan hanya 100 juta rupiah. Diluar
dugaan PT Sekolah Integrasi Digital mendapatkan penunjukan langsung
kerjaan bernilai hampir 1 triliun rupiah.
- Keuntungan raksasa apapun yang
diperoleh perusahaan keluarga, PT. Sekolah Integrasi Digital, pasti bebas
berita, karena jagonya si provokator dan si perekayasa berita yaitu Naywa
Shihab, punya hubungan keluarga dengan PT. SID tersebut.
- Beda berita kalau seorang Setya
Novanto kamarnya dicap mewah oleh Najwa. Fakta itu
digeneralisir seolah kami semua mendapatkan fasilitas serupa. Berita
gorengan Najwa Shihab mengenai Sukamiskin akhirnya
menyebabkan masyarakat ikut-ikutan memberi label Koruptor
Kakap kepada kami, kami yang tidak mendapatkan proyek triliunan dari
pemerintah, sebagaimana yang diperoleh PT. Sekolah Integrasi Digital.
Saya yang sehari-hari bersama Setya Novanto tidak pernah mendengar Setya
Novanto mengeluarkan kata-kata biadab terhadap diri Najwa Shihab. Lalu
mengapa Najwa dendam serta benci sangat terhadap Setya Novanto dan
terhadap kami para warga binaan?
- Lalu apakah PT. Sekolah
Integrasi Digital punya pengalaman sebagai vendor, kerjaan yang sekian
lama dilakukan oleh dinas tenaga kerja? Saya sebagai orang awam tentu
punya banyak pertanyaan mengenai hal tersebut? Lalu apakah akuntan
terdaftar atau Badan Pemeriksa Keuangan dapat memonitor kinerja PT
tersebut untuk uang ratusan milliar yang jatuh ketangan PT. Sekolah
Integrasi Digital?
- Sedikit ulasan mengenai
Undang-Undang nomor 40/2007, Undang-Undang Perseroan Terbatas. PT. Sekolah
Integrasi Digitial adalah PT biasa. Minimum modal yang ditempatkan 50 juta
rupiah dan Persyaratan Modal disetor 25 persen. Maksimum 50 persen.
Pengurus dan pemegang saham minimal terdiri dari 2 orang, satu Direktur
dan satu Komisaris. Untuk Direktur biasanya harus dilampirkan kartu
keluarga. Boleh jadi karena ada Nama Shihab yang adalah saudara kandung
Najwa Shihab maka PT. SID tanpa proses lelang langsung ditunjuk sebagai
vendor Kartu Prakerja, mitra resmi pemerintah dalam pelaksanaan Progress
Kartu Prakerja. Mungkin saja modal dasar PT. SID yang baru berdiri itu
hanya 50 juta rupiah. Didirikan menjelang keluarnya Perpres nomor 36/2020.
- PT. SID didirikan melalui
akte notaris. Usia PT belum genap setahun. Dalam waktu yang ditentukan
Undang-Undang PT tersebut sudah harus disahkan oleh Kementerian Hukum dan
Ham. Pengesahannya diumumkan melalui Lembaran Berita Negara. Karena PT SID
disahkan oleh dan di bawah wewenang Menteri Yasonna sebagai
Menteri Hukum dan Ham, apalagi PT. SID tersebut milik keluarga
Najwa Shihab, Najwa tidak berani memprovokasi masyarakat. Mengapa
PT. SID yang usianya baru seumur jagung bisa meraih
rejeki raksasa, sejumlah ratusan miliar rupiah yang
berasal dari uang rakyat, melalui ABPN?
- Mengenai warga binaan
Sukamiskin yang diprovokasi Najwa Shihab. Katanya kamar-kamarnya mewah,
padahal konstruksi bangunan Sukamiskin yang menjadi pusat bulan-bulanan
berita Najwa Shihab adalah bangunan asal pemerintahan kolonial Belanda,
yang sekalipun mereka penjajah, mereka berhasil membangun kamar yang lebih
manusiawi. Saya menempati kamar saya warisan warga binaan yang telah
bebas, tanpa saya renovasi. Walaupun demikian sayapun tidak luput
pemberitaan negatif dari Najwa Shihab. Semua itu bisa dilakukan Najwa
Shihab karena kebebasan hukum yang dinikmatinya sebagai seorang journalist.
- Di era tahun tujuh puluhan saya
pernah mendapat kuasa mengurus pembelian satu kapal di Singapura. Saya
cuma pegang surat kepemilikan kapal. Untuk penyelidikan mengenai masalah
keuangan perusahaan pemilik kapal, saya ke Singapura. Meminta keterangan
ke kantor Central Registration of the Company (Pusat Pendaftaran
Perusahaan). Dengan membayar hanya 5 dollar Singapura, saya memperoleh
semua data lengkap perusahaan tersebut. Ternyata kapal tersebut merupakan
jaminan Bank of Moscow dalam kedudukan perusahaan sebagai debitur. Semua
copy data perusahaan secara lengkap saya peroleh. Jual beli langsung
dilaksanakan antara penjual kapal, bank kreditur dan saya sebagai kuasa
pembeli. Di Indonesia terkadang sebutan rahasia, digunakan tanpa Dasar
Hukum. Sehingga demi transparansi, permintaan dokumen anggaran asar PT.
SID kepada yang berwewenang ditolak atas dasar klarifikasi
rahasia. Mengenai rahasia menurut KUHP sesuai Pasal
113(1) rahasia adalah hal-hal yang menyangkut pertahanan dan keamanan
negara bukan permintaan dokumen-dokumen Pengesahan Perseroan Terbatas.
- Dalam dunia bisnis keterbukaan
sebagaimana saya sebutkan di atas, wajib hukumnya mendapatkan data-data
perusahaan agar supaya pihak-pihak yang ingin kerja sama dengan perusahaan
tersebut dapat mengetahui jelas dengan siapa mereka hendak berhubungan
bisnis. Karena pemegang saham PT. SID adalah kakak (katanya) Najwa Shihab,
maka lika-liku penunjukan langsung PT tersebut, sekalipun
anggota DPR yang mempertanyakan seluk beluk penunjukan langsung itu kepada
Najwa, pasti berita negatif kakak Najwa tidak seganas berita
terhadap kami para warga binaan di Sukamiskin.
- Semoga melalui surat ini para
anggota DPR yang saya hormati berhasil mendapatkan profil PT Sekolah
Integrasi Digital milik keluarga Najwa Shihab. Atas perhatian para anggota
Dewan yang saya hormati, saya ucapkan banyak terima kasih.
Hormat saya.
Prof. Otto Cornelis Kaligis. Lapas Sukamiskin.
Bandung. ***Emil F. Simatupang
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !