![]() |
Washington DC, Info Breaking
News – Pasca pelonggaran lockdown, kasus corona di Amerika Serikat makin
meningkat mencapai 2 juta pasien. Hingga kini, AS masih menjadi negara nomor
satu dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di dunia.
Data dari John Hopkins University,
Kamis (11/6/2020) menunjukkan konfirmasi kasus di AS kini sudah mencapai
2.000.464 kasus, dimana 112.000 pasien dinyatakan meninggal dunia dan 533.000
di antaranya sembuh.
Rekor baru ini dipercaya
terjadi di tengah lockdown yang kini sedang dilonggarkan. Belum lagi, ribuan
masyarakat AS juga diketahui turun ke jalan untuk menyampaikan aksi protes.
Pekan lalu, tes virus corona
di Amerika Serikat sempat mencapai angka 1,3 juta tes dalam sehari. Diketahui,
AS menjadi negara yang melakukan tes corona terbanyak di dunia.
NPR melaporkan lonjakan pasien di
rumah sakit terjadi di Texas, Arizona, Arkansas dan California.
New York yang selama ini menjadi lokasi yang terdampak paling parah sedang
menunjukkan tren penurunan.
Pekan ini, Arizona rata-rata
menunjukan tambahan seribu kasus per harinya. Arizona Public Health
Association mengatakan hal ini adalah akibat dari penularan di
masyarakat.
Secara global, tercatat ada 7,3 juta
kasus Covid-19 di dunia dimana AS menduduki peringkat pertama kasus tertinggi
sementara posisi kedua adalah Brasil dengan 772.000 kasus.
Seorang
pakar penyakit menular asal Amerika Serikat, dr Anthony Fauci sebelumnya
mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 masih jauh dari kata selesai. Ia bahkan
menganggap virus Covid-19 lebih kompleks dibandingkan HIV.
"Pada periode empat bulan, virus itu telah melumpuhkan
seluruh dunia ... Dan ini belum selesai," ujar Fauci seperti dilansir New York Post.
Fauci
yang sudah berkarier di bidang kesehatan selama setengah abad ini menjelaskan
bahwa satu-satunya cara menyetop virus ini adalah vaksin.
Fauci menyebut dibutuhkan miliaran dosis vaksin untuk menghentikan penyebaran virus di seluruh dunia. Ia pun mengapresiasi pengembangan yang
dilakukan industri pengobatan. Ia menyebut Virus Corona ini berbeda
dengan SARS yang bisa menghilang sendiri.
"Industri tidak bodoh.
Mereka paham. SARS dulu punya tingkat penularan yang habis sendiri berkat
tindakan kesehatan masyarakat. Tidak mungkin hal itu akan terjadi dengan virus
ini," pungkasnya. ***Oto Geo
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !