JAKARTA, INFO BREAKING NEWS - Belum lama ini masyarakat dihebohkan dengan foto viral bayi berusia 10 bulan yang dicat silver dan diajak mengemis di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan.
Tak lama setelah kejadian tersebut, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang Selatan segera merazia manusia silver dan menemukan dua balita lainnya yang juga dicat silver dan diajak mengemis.
Para manusia silver yang terjaring razia tersebut kini sudah tengah mendapatkan pembinaan di balai rehabilitasi milik Kementerian Sosial.
Keterlibatan anak dan bayi sebagai manusia silver dikecam keras oleh masyarakat. Mereka mengaku geram terhadap eksploitasi yang dilakukan, belum lagi aksi pengecatan yang dilakukan kepada sang bayi berpotensi menimbulkan masalah kesehatan.
Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait mengatakan, sedikitnya ada 189 keluarga manusia silver yang terdiri dari orangtua dan anak di wilayah DKI Jakarta.
“Mereka hidup di jalanan, rumah kardus, atau tinggal di kolong jembatan,” kata Arist, Selasa (28/9/2021).
Kemunculan manusia silver ini diakui Arist menjadi masalah sosial baru mengingat jumlahnya yang terus bertambah. Tidak hanya di Ibu Kota, manusia silver juga marak ditemukan di kota-kota penyangga Jakarta, seperti di Depok, Jawa Barat, dan Tangerang Selatan.
“Di Kota Depok dan Tangsel ditemukan 200 keluarga manusia silver melibatkan balita dan bayi. Ini telah menjadi fenomena memprihatinkan dan telah menjadi masalah sosial baru,” paparnya.
Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat Ngapuli Parangin Angin mengatakan, fenomena manusia silver merupakan imbas dari pandemi.
“Dulu bisa kita lihat tidak ada yang seperti itu. Artinya, ini situasi pandemi yang mempengaruhi ekonomi masyarakat,” ujarnya November lalu.
Pusat Penyuluhan Sosial Kementerian Sosial menyebut fenomena manusia silver diperkirakan ada sejak 2020 dan sering dijumpai di kota-kota besar di Indonesia.
Banyak dari manusia silver tersebut sebelumnya berprofesi sebagai pengamen jalanan. Namun, tak sedikit pula yang dulu bekerja kantoran dan harus turun ke jalan karena di-PHK akibat pandemi. ***Winda Syarief
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !