Headlines News :
Home » » Ekonom Faisal Basri Tanggapi Rumor Bisnis Luhut Pandjaitan di Papua

Ekonom Faisal Basri Tanggapi Rumor Bisnis Luhut Pandjaitan di Papua

Written By Info Breaking News on Jumat, 08 Oktober 2021 | 15.54

Pertemuan Faisal Basri (paling kiri) dengan perwakilan Info Breaking News Otto Geo (kemeja batik) dan dihadiri pulah oleh Arie Gumilar dan Marcellius Hakeng 

JAKARTA, INFO BREAKING NEWS - Tentang ribu-ribut pusaran bisnis Luhut Binsar Pandjaitan di Papua, ekonom Faisal Basri buka suara.

Sebelumnya diketahui Luhut dirumorkan memiliki bisnis di Papua yang berlokasi di Blok Wabu Gunung Emas. Kabar ini pertama kali muncul dalam video YouTube berjudul "Ada Lord Luhut di Balik Relasi Ekonomi - OPS Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN juga ada” yang berkaitan dengan West Wits Mining Ltd (WWI) dimana saham PT Toba Sejahtera Group milik Luhut ada 30%.


Hal tersebut terungkap oleh Gerakan Bersihkan Indonesia: YLBI, WALHI Eksekutif Nasional, Pusaka Bentala Rakyat, WALHI Papua, LBH Papua, Kontras, JATAM (Jaringan Advokasi Tambang) Greenpeace Indonesia. 


Menurut mereka, keterlibatan Luhut di blok Wabu ada kaitannya juga dengan Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Madrasah Qurrata’ain (PTMQ) dimana ada 2 purnawirawan jenderal  lainnya yang juga ikut terlibat di sana, yakni Purnawirawan Polisi Rudiard Tampubolon dan Purnawirawan TNI  pejabat BIN Paulus Prananto.


Baik Freeport dan WWI adalah perusahaan yang terdaftar di bursa/pasar saham. Hal ini berarti tidak ada pihak secara personal yang ikut bermain dan ikut campur, sehingga bebas melakukan perikatan bisnis sesuai bidang usaha.


Faisal menilai untuk membuktikan ada tidaknya campur tangan para pemilik saham berbasis perusahaan sangatlah sulit, tetapi praduga adanya konflik kepentingan bisa saja diartikan namun bukan berarti bisa menuduh tanpa ada bukti yang valid. Hal ini mengingat riset dan expose yang dilakukan pihak Gerakan Bersihkan Indonesia masih mengkait-kaitkan tanpa bukti yang kuat apakah Luhut secara pribadi ikut dalam rapat bisnis sehingga memenangkan WWI dan seterusnya.


"Biarlah ini nantinya dibuktikan dalam proses hukum yang tengah berjalan. Sudah seharusnya dalam membuat kajian atau riset ada bukti dan dasar yang kuat serta data yang cukup lengkap. Kemudian baru bisa menduga dan selanjutnya mengekspos keterlibatan personal." Ungkap Faisal dalam perbincangan khusus nya dengan wartawan media ini di Jakarta belum lama ini.


Sekilas tentang Faisal Bahri, ia merupakan pria kelahiran Bandung, 6 November 1959 dan sempat mengenyam pendidikannya di UI dan dilanjutkan Vanderbilt Nashville Tennessee Amerika Serikat.


Dalam membantu pemerintah non pejabat dalam era pemerintahan Presiden Jokowi, ia tercatat sebagai Tim Pemberantas Mafia Migas di Kementrian ESDM dan membantu Bu Susi Pujiastuti di Kementrian Kelautan dan Perikanan RI.


Meski lahir di Bandung, banyak orang tidak mengetahui bahwa Faisal Basri bersuku Batak dengan marga Batubara. Ayahnya adalah almarhum Hasan Basri Batubara dan sang ibu ialah Saidah Nasution. 


Faisal sendiri adalah keponakan dari Adam Malik Batubara, mantan Wakil Presiden RI.


Dalam obrolan yang santai ini hadir pula Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) Arie Gumilar dan pengurus FSPPB Capt. Marcellius Hakeng yang turut membahas mengenai payung UU migas, listrik dan panas bumi. ***Otto Geo


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved