Headlines News :
Home » » Menkes: PeduliLindungi Terinspirasi dari Singapura

Menkes: PeduliLindungi Terinspirasi dari Singapura

Written By Info Breaking News on Rabu, 06 Oktober 2021 | 13.04


JAKARTA, INFO BREAKING NEWS - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengaku ide kemunculan aplikasi PeduliLindungi awalnya terinspirasi dari sistem TraceTogether milik Singapura.

TraceTogether sendiri sudah digunakan sejak tahun 2020. Aplikasi tersebut digunakan pemerintah Singapura untuk penelusuran kontak (contact tracing).


"Sebenarnya, saya terinspirasi oleh Singapura. Mereka memiliki sistem digital di awal tahun 2020. Saya ingat bertanya kepada Duta Besar Singapura, bahwa saya ingin menyalin ide penggunaan sistem tersebut," tutur Budi Gunadi dalam sesi Lessons Learn From Managing The COVID-19 Pandemic in ASEAN, Rabu (6/10/2021).


"Katanya, oke, silakan mengembangkan aplikasinya. Kami pun mengembangkan PeduliLindungi, yang sekarang sudah diunduh lebih dari 60 juta dan diakses lebih dari 10 juta per hari,” lanjutnya.


Dijelaskan, PeduliLindungi merupakan aplikasi yang berfungsi sebagai pelacakan. Sebagai contoh, jika Anda pergi ke bandara, PeduliLindungi akan melakukan pengecekan online yang disertai data vaksinasi dan hasil tes PCR/antigen.


"Sistemnya sudah terintegrasi antara lab PCR dan lab center tes COVID-19. Kami juga memiliki 870 lab PCR. Seluruh data akan tercatat ke dalam sistem pusat database kami dari seluruh Indonesia," jelasnya.


"Basis data inilah yang akan diakses oleh PeduliLindungi."


Penggunaan aplikasi PeduliLindungi juga berfungsi sebagai pemantauan protokol kesehatan dalam sejumlah aktivitas. Salah satunya, jika Anda ingin memasuki mal. PeduliLindungi dapat memberitahu bahwa Anda masuk kategori warna 'hijau' berarti Anda telah divaksinasi atau negatif tes PCR. Bisa juga memberitahu Anda kategori warna kuning, merah atau hitam.


"Merah atau hitam ini berarti Anda positif COVID-19 dan tidak (belum) divaksinasi,” tuturnya.


Dengan fungsi penyaringan tersebut, PeduliLindungi juga bermanfaat dalam mengontrol perilaku masyarakat. Misalnya, jika Anda pergi ke restoran.


Ketika pergi ke restoran, jika kategori Anda masuk 'kuning', maka waktu makan maksimum Anda hanya 35 menit. Jika 'hijau', Anda boleh masuk ke dalam dan duduk satu orang pada satu meja, bukan dua orang untuk satu meja.


Aplikasi PeduliLindungi juga penting digunakan selama perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua yang berlangsung 2-15 Oktober 2021.


"Jika Anda pergi ke stadion, menonton sepak bola, lalu status 'hijau', Anda bisa duduk di bagian kiri stadion dan akan ada 1.000 orang di satu blok dan Anda bisa makan," papar Budi.


"Tetapi jika Anda 'kuning', Anda harus duduk di bagian stadion sebelah kanan, dengan hanya 500 orang dalam satu blok dan Anda tetap harus memakai masker sepanjang waktu dan tidak boleh makan."


Selanjutnya, PeduliLindungi juga digunakan untuk penelusuran. Dengan tersedianya barcode, sistem bisa mengetahui kapan dan di mana serta dengan siapa Anda saat itu.


"Jadi, itu salah satu contohnya. Bagaimanapun, kami belajar, sehingga dalam setiap aspek, kami mencoba menggunakan teknologi, karena Indonesia adalah negara yang sangat besar dan secara geografis juga menantang," pungkasnya. ***Syafril


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved