Turki, Info Breaking News - Nama Rasmus Paludan seketika melejit karena membuat banyak negara mencekam aksinya. Rasmus Paludan rupanya tak hanya sekali membuat geger dunia dalam aksinya membakar kitab suci umat muslim dunia yakni Al Quran. Pembakaran Al Quran yang dilakukan Rasmus Paludan membuat protes di sejumlah negara. Terbaru seruan memboikot produk Swedia, seperti IKEA, Volvo, H&M, juga datang akibat insiden itu.
Rasmus Paludan berkewarganegaraan Swedia, dikenal sebagai pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras. Aksi Rasmus Paludan ternyata didalangi oleh suatu negara. Wartawan Swedia Chang Frick dikabarkan telah membayar aktivis sayap kanan Denmark- yang memiliki kewarganegaraan Swedia- Rasmus Paludan untuk membakar Al-Quran di depan umum, dekat kedutaan Turki di Stockholm. Ia disebut berafiliasi dengan saluran berita Kremlin, Russia Today (RT).
Secara rinci, ini terkait biaya permohonan izin demonstrasi Rasmus Paludan. Frick diketahui adalah tokoh yang melakukan pembayaran. Frick sendiri dikenal pro-Rusia. Ia merupakan pemilik situs berita Nyheter Idag dan presenter saluran SD Riks yang dibiayai oleh partai Demokrat Swedia. Frick mengonfirmasi pembayaran Rasmus Paludan. Meski begitu, pria yang menyangkal memiliki hubungan dengan RT sejak 2014, mengklaim dia tidak percaya bahwa protes tersebut telah membahayakan aplikasi NATO Swedia.
Rasmus Paludan bersumpah akan menjadikan aksi pembakaran Al-Qur'an sebagai aksi rutin setiap Jum'at.
Ia berujar, pembakaran Al-Qur'an ini akan terus dilakukan hingga Swedia dan Finlandia mendapatkan dukungan dari Turki untuk bergabung dengan aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO."Begitu dia mengizinkan Swedia bergabung NATO, saya berjanji saya tidak akan membakar Al-Quran di luar Kedutaan Besar Turki. Jika sebaliknya, saya akan melakukannya setiap Jumat pukul 14.00 waktu setempat," ucap Paludan saat berbicara dengan pengeras suara di luar gedung Kedutaan Besar Turki.
Aksi Paludan yang telah membakar Al-Quran dalam unjuk rasa di Swedia pada 21 Januari lalu telah menuai kemarahan Turki dan dunia Islam. Ia kembali melakukan aksi serupa di dekat sebuah masjid dan di luar gedung Kedutaan Besar Turki di Kopenhagen, Denmark, pada Jumat (27/1) waktu setempat.
Pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras Stram Kurs itu mengenakan helm pelindung dan dikelilingi oleh polisi anti huru-hara saat pembakaran Al-Qur'an kemarin. ***Lisa AF
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !