Headlines News :
Home » » Dikritik Saat Debat Cawapres, Istana Akui Praktik Food Estate Butuh Evaluasi

Dikritik Saat Debat Cawapres, Istana Akui Praktik Food Estate Butuh Evaluasi

Written By Info Breaking News on Selasa, 23 Januari 2024 | 12.27


Jakarta, Info Breaking News
- Menanggapi kritikan dari Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD dalam debat cawapres pekan lalu, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengakui food estate yang dibuat pemerintah masih butuh evaluasi dan penyempurnaan.

"Dalam implementasinya tentu ada evaluasi, perbaikan-perbaikan, penyempurnaan. Itu terus berjalan supaya apa yang jadi cita-cita, jadi tujuan kebijakan itu bisa tercapai," kata Ari Dwipayana, Selasa (23/1/2024).


Food estate sendiri dibangun untuk merespons ancaman krisis pangan global akibat situasi perekonomian dunia yang memburuk pasca pandemi Covid-19. 


Krisis menyebabkan banyak negara gagal memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri. Akibatnya, harga bahan pangan melambung tinggi di pasar dunia.


“Maka dari itu diperlukan terobosan yang berskala besar. Itu sebabnya mengapa Bapak Presiden mendorong untuk merespons dampak pandemi dan situasi krisis pangan itu dengan kebijakan lumbung pangan," jelas Ari.


Lumbung-lumbung itu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan cadangan pangan pemerintah. Dengan begitu, Indonesia bisa mandiri karena bahan-bahan pangan diproduksi di dalam negeri.


"Tidak perlu impor, tidak perlu tergantung dari negara-negara lain, khususnya ketika harga cukup tinggi. Makanya, kebijakan lumbung pangan itu kemudian dicoba dibangun untuk merespons itu," lanjutnya.


Ari sendiri menyadari kompleksnya program tersebut membuat pemerintah perlu melakukan evaluasi dan melakukan penyempurnaan. 


"Dievaluasi terus karena tentu implementasinya ada beberapa hal yang sifatnya kompleks yang perlu dilakukan penyempurnaan-penyempurnaan," paparnya.


Sebelumnya, dalam debat cawapres kedua yang digelar di JCC, Jakarta, Minggu (21/1/2024) malam, cawapres nomor urut 03 Mahfud MD mengklaim program food estate merupakan proyek gagal karena dinilai merusak lingkungan. Hal tersebut, kata Mahfud, jelas merugikan Indonesia.


"Jangan misalnya seperti food estate yang gagal dan merusak lingkungan. Yang benar saja? Rugi dong kita," katanya.


Tak hanya Mahfud, kritik juga datang dari kubu paslon nomor 01. Cawapres Muhaimin Iskandar dalam kesempatan yang sama mengatakan, program food estate cenderung mengabaikan petani, meninggalkan masyarakat adat, menghasilkan konflik agraria, dan merusak lingkungan. 


Diketahui, proyek gagasan Presiden Jokowi tersebut dilaksanakan sejak awal kepemimpinannya di periode kedua. Saat itu ia menugaskan Kementerian Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjadi leading sector


Jokowi juga menugasi Kementerian Pertahanan, di bawah kendali Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga capres nomor urut 2, menjadi back-up dan fokus mengurus lahan singkong. ***Assyifa Rizki Ramadhan


Dapatkan berita aktual lainnya, hanya tinggal klik Beranda di bawah ini.


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved