Headlines News :
Home » » Membongkar Kedok Koperasi BLN Salatiga Yang Berawal Dari Mulut Manis Rayu Nasabah

Membongkar Kedok Koperasi BLN Salatiga Yang Berawal Dari Mulut Manis Rayu Nasabah

Written By Info Breaking News on Senin, 21 Juli 2025 | 15.15

Nicholas NP, Bos BLN yang kini diburu banyak pihak

Salatiga, Info Breaking News
 – Fenomena bisnis menguntungkan berkedok Koperasi yang pada awalnya menggunakan marketing style modus operandi dengan menjanjikan keuntungan yang besar dan sangat mudah, ternyata merupakan modus penipuan massal yang belakangan menjadi kasus hukum yang bertele tele karena pada umumnya para korban rata rata buta hukum dan baru tersadar menjadi korban penipuan ketika nominal uang yang disetorkan sudah menjadi jumlah yang besar.

Hal inilah yang terjadi pada kasus Koperasi Bahana Lintas Nusantara (BLN), dimana para nasabah yang kini menjadi korban penipuan tingkat dewa, melakukan aksi untuk mendapatkan kembali uangnya yang sudah masuk ke pihak BLN dengan jumlah ratusan juta bahkan ada Miliyaran Rupiah. Mereka terus berupaya agar investasi senilai puluhan juta hingga miliaran rupiah di BLN segera bisa kembali ketangan mereka yang sebagian terlanjur sudah melakukan pinjaman uang ke pihak lain dengan menjaminkan surat berharga seperti Sertifikat rumah dan BPKB kendaraannya.

Tidak hanya menempuh jalur hukum dengan melapor ke kepolisian. Para nasabah juga menggeruduk rumah mewah Nicolas  Nyoto Prasetyo, bos Koperasi Bahana Lintas Nusantara yang berada di Jalan Merdeka Selatan 54, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga.

Sekitar 40-an orang datang dan langsung menggedor pintu gerbang rumah Nicholas. Tak hanya puas di depan, mereka juga nekat masuk lewat pintu belakang yang ternyata juga difungsikan sebagai kantor BLN.

Aksi massa ini dipicu kekecewaan mendalam karena dana yang mereka setor sebagai penyertaan modal belum juga kembali. Bahkan sebelumnya, para nasabah yang merasa jadi korban juga menyambangi Pengadilan Negeri Salatiga. Mereka kecewa karena tidak termasuk dalam gugatan class action yang sudah lebih dulu diajukan nasabah lain.

Widi, salah satu korban asal Wonosobo, mengaku sudah terlibat dalam koperasi itu sejak 2023 dengan menyetorkan dana nyaris Rp 400 juta.

“Saya ikut dari tahun 2023 dengan menyertakan modal hampir Rp 400 juta. Saya belum dapat keuntungan, modal aja tidak balik. Makanya datang ke sini (rumah Nicholas),” ungkap Widi dengan nada sedih ketika berbincang dengan wartawan, Senin (21/7/2025).

Menurutnya, sistem yang dijanjikan koperasi BLN adalah pengembalian modal di tahun pertama, lalu keuntungan di tahun kedua. Namun sejak Maret 2025, program andalan mereka yang disebut “Si Pintar” macet total.

“Katanya (dari koperasi) bilang akan kembali normal dalam waktu dua bulan. Namun sampai sekarang belum juga ada kejelasan,” tambahnya kesal.

Widi juga menceritakan bahwa setelah macetnya program Si Pintar, muncul kebijakan untuk memindahkan dana ke program baru bernama “Si Jangkung”. Namun, ia menilai langkah tersebut tak masuk akal.

“Karena ini (perubahan) sudah tidak beres. Saya sudah optimis mau keluar,” tegasnya.

Lebih mengejutkan lagi, Widi menyebut jumlah korban dari Wonosobo saja mencapai 60 orang, dengan total kerugian ditaksir sekitar Rp 5 miliar.

Dari hasil investigasi yang dilakukan tim liputan khusus Media digital Breaking News Jawa Tengah, ternyata cukup banyak warga dari berbagai kota lainnya yang menjadi korban penipuan BLN ini. 

Sampai dengan berita ini diturunkan, masih menunggu penjelasan dari sejumlah aparat terkait di Pusat serta pihak Pengadilan Negeri Salatiga yang menjadi tumpuan harapan para korban. 

Penulis Berita : Kuswanto

Editor dan Penanggung Jawab Berita : Emil Simatupang.

*** Dapatkan Berita terkini lainnya yang paling aktual, hanya dengan cara klik Beranda dibawah ini ***

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved