Washington,Infobreakingnews - Pemimpin oposisi Myanmar
Aung San Suu Kyi bertemu Presiden AS Barack Obama di Gedung Putih, sekaligus
menerima penghargaan Medali Kongres, Rabu (19/9/2012) waktu setempat.
Suu Kyi menggelar pembicaraan pribadi dengan Obama
di Ruang Oval, setelah menerima penghargaan dari Kongres AS karena perjuangan
panjangnya menegakkan demokrasi di Myanmar.
"Hari ini adalah salah satu hari paling bahagia dalam kehidupan saya. Sebagai orang asing dari negeri yang jauh saya disambut sangat hangat," ujar Suu Kyi.
"Dari semua orang di sini, beberapa sempat
bertemu saya ketika menjalani tahanan rumah. Beberapa saya temui setelah bebas
dari tahanan rumah," tuturnya menyebut dukungan para anggota Kongres AS
selama dia menjadi tahanan rumah.
Sementara itu, Presiden Obama menunjukkan
kekagumannya atas kegigihan dan pengorbanan pribadi Suu Kyi dalam menegakkan
demokrasi di Myanmar. Demikian pernyataan resmi Gedung Putih seusai pertemuan
kedua peraih nobel perdamaian itu.
Presiden Obama menyambut baik transisi demokrasi
dan kemajuan yang didorong Partai Liga Nasional Demokrasi (NLD) pimpinan Suu
Kyi dan Presiden Myanmar Thein Sein.
Aung San Suu Kyi menerima bintang penghargaan tertinggi dari Kongres AS. Pertemuan Suu Kyi dan Obama, yang berlangsung 30
menit, adalah pertemuan dua pemenang Hadiah Nobel Perdamaian. Suu Kyi
memperolehnya tahun 1991, sementara Obama tahun 2009. Suu Kyi mendapat
penghormatan dengan diterima di Ruang Oval kantor presiden AS, yang biasanya
hanya digunakan menerima kepala negara atau pemerintahan negara asing.
Namun, Gedung Putih terlihat berhati-hati agar
kunjungan Suu Kyi ke Washington tidak mengalihkan perhatian dari kunjungan
Presiden Myanmar Thein Sein ke Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New
York pekan depan. Wartawan foto diizinkan masuk dan diberi waktu sebentar untuk
mengambil gambar. Adapun juru kamera televisi ataupun wartawan media cetak
tidak boleh masuk.
Setelah pertemuan, Gedung Putih mengatakan Obama
menyampaikan kekaguman atas keberanian dan pengorbanan pribadi Suu Kyi
menegakkan demokrasi dan HAM di negerinya. Obama juga menyambut baik transisi
demokrasi di Myanmar dan kemajuan yang diperoleh Liga Nasional untuk Demokrasi,
partai pimpinan Suu Kyi.
Sebelum bertemu Obama, Suu Kyi diterima oleh Kongres
AS di gedung Capitol AS. Dalam pertemuan yang dihadiri anggota Senat dan DPR AS
itu, Suu Kyi menerima langsung Medali Emas Kongres yang diberikan Kongres AS
tahun 2008 atas perjuangannya membangun demokrasi di negara yang dikuasai junta
militer sejak 1962.
”Ini adalah salah satu hari paling mengharukan dari
hidup saya, berada di sebuah majelis yang tak terpecah, majelis yang bergabung
bersama untuk menyambut seorang asing dari negeri yang jauh,” katanya.
”Di antara wajah-wajah ini ada yang pernah saya temui
ketika menjadi tahanan rumah, dan beberapa orang saya lihat setelah
dibebaskan,” kata Suu Kyi, mengakui dukungan kuat anggota Kongres AS selama dia
menjadi tahanan rumah.
Pada upacara penerimaan itu, baik Suu Kyi maupun Menteri
Luar Negeri AS Hillary Rodham Clinton menyebutkan, reformasi di Myanmar
mencapai banyak kemajuan dengan hadirnya menteri yang mewakili presiden Myanmar
dan duta besar baru negara itu di Washington. ”Hal ini dimungkinkan karena
pembaruan yang diambil Presiden Thein Sein,” kata Suu Kyi.
Ketua DPR AS John Boehner (Partai Republik), pemimpin
minoritas DPR AS Nancy Pelosi (Partai Demokrat), pemimpin mayoritas Senat Harry
Reid (Demokrat), pemimpin minoritas Senat Mitch McConnell (republik)
menyingkirkan perbedaan mereka menjelang pemilu presiden AS dan bersama-sama
menyampaikan kekaguman mereka pada Suu Kyi.
Selain anggota Kongres, gedung
Capitol juga diramaikan oleh sejumlah biksu berjubah kuning-jingga dan
perempuan yang mengenakan baju tradisional Myanmar. (***Reuters)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !