Jakarta, Infobreakingnews - Mantan Rektor
Universitas Indonesia (UI) Gumilar Soemantri dinilai tidak pantas mencalonkan
kembali dalam pemilihan Rektor UI periode 2012-2017 mendatang. Pasalnya, selama
kepemimpinan sebelumnya banyak kebijakannya yang diduga sarat korupsi dan
menyebabkan terjadinya kisruh di UI.
"Secara
administrasi mungkin sah tapi dari segi nilai moral masyarakat UI tidak
memberikan pengakuan bahwa dia baik. Gumilar sangat tidak pantas mencalonkan
kembali karena tidak berintegritas," kata Dedi dalam peluncuran buku
"Membangun di Atas Puing Integritas: Belajar Dari Universitas
Indonesia" di Jakarta, Senin (15/10).
Peneliti Indonesian
Coruption Watch (ICW) Tama
S. Langkun mempertanyakan mekanisme tim seleksi dalam pemilihan Rektor UI.
Menurutnya, tim seleksi harus membaca buku yang diterbitkan Gerakan Bersih itu
guna mempertimbangkan kepantasan Gumilar untuk lolos.
"Kenapa
Gumilar bisa lolos? Tim seleksi harus didatangi dan diminta membaca buku ini
untuk jadi pertimbangan," kata Tama sambil menunjuk buku bercover hitam
setebal 402 halaman itu.
Sementara Ketua
Gerakan UI Bersih Ratna Sitompul menyatakan kecewa dengan pencalonan kembali
Gumilar. Menurutnya, seluruh civitas akademik UI tidak lagi menginginkan
Gumilar memimpin UI kembali.
Terlebih, Gumilar dipaksa meletakkan jabatan
atas desakan seluruh civitas akademi UI dalam lanjutan kisruh di UI karena
diduga terlibat korupsi. Ia mencotohkan kasus tersebut diantaranya korupsi
pengadaan IT di perpustakaan baru.
Gumilar juga
memaksakan pengerjaan proyek boulevard yang rencananya dibangun di kampus UI,
Depok. Padahal sebelumnya tidak pernah ada dalam masterplan.
Hal itu membuat
seluruh rencana pembangunan gedung baru termasuk gedung Rumah Sakit Pendidikan
di UI terpaksa diubah guna menyesuaikan dengan pembangunan boulevard yang saat
ini sedang berjalan. Pemaksaan proyek tersebut menyulut kemarahan dan
kekecewaan civitas akademi UI yang berujung pada kisruh yang terjadi di UI.
Gumilar pun dipaksa mundur setelah memecat tujuh dekan fakultas.*** Putri E.S
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !