Gmail Ciptakan System Pangiriman Uang Tercepat Dan Aman

Singapore, infobreakingnews - Seiring derap lajunya tehnologi yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi dunia, maka secara mengejutkan namun disambut sangat gembira semua kalangan pebisnis, atas gebrakan Geogle mendesain system tranfer uang tercepat dan paling aman, melebihi aman nya system Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang dikenal selama ini.- Hal ini terlihat dengan munculnya produk baru Google  membuat gebrakan dengan mengintegrasikan layanan Google Wallet dengan Gmail. Jadi, setiap pengguna bisa mengirimkan uang melalui e-mail.

Google Wallet adalah sistem pembayaran mobile buatan perusahaan raksasa internet tersebut. Dalam layanan ini, pengguna dapat menyimpan informasi kartu debit, kartu kredit, dan kartu hadiah (gift card).

Setelah dimasukkan informasi, ponsel pengguna akan berfungsi layaknya kartu-kartu itu. Proses pembayaran dapat dilakukan dengan cara mendekatkan ponsel ke alat bayar di kasir melalui teknologi near field communication (NFC) yang sudah diterapkan di sejumlah model smartphone terbaru.

Google akan melakukan transfer dengan cepat dan aman. Layanan ini benar-benar gratis. "Kami hanya membuat penggunaan Wallet menjadi lebih kaya," kata Direktur Managemen Produk Google Wallet, Peter Hazlehurst.

Proses pembayaran ke seorang teman sekarang menjadi sederhana seperti mengirim email. Satu hal yang menarik dari layanan mengirim uang via Gmail adalah kemudahan prosesnya. Untuk mengirimkan uang, pengguna hanya perlu melakukan proses yang sama seperti mengirimkan e-mail dengan lampiran (attachment).

Untuk mengirim uang ke dalam e-mail, pengguna cukup mengklik icon "$" yang ada di bagian menu. Setelah yakin dengan jumlah uang yang diinginkan, pengguna tinggal menekan tombol "Send". Otomatis, uang akan terkirim ke akun orang yang dituju. Sekadar catatan, si penerima uang pun harus memiliki akun Google Wallet.

Dalam posting blog resmi Google, Travis Green, Google Product Manager, produk ini akan segera diluncurkan dalam beberapa bulan ke depan. Sayangnya, baru wilayah Amerika Serikat yang mampu menikmati layanan ini. Selain itu, hanya orang yang berusia 18 tahun ke atas yang diizinkan menggunakan layanan ini. Travis menilai Asia terutama Indonesia adalah negara yang segera mendapatkan link spesial ini , guna kebutuhan yang sangat mendesak atas pertumbuhan ekonomi yang menggembirakan dikalangan eksekutif muda.***Candra Wibawanti