Pages

Minggu, 05 Mei 2013

Menyikapi Soal Sampah Warga Jakarta



Jakarta, infobreakingnews - Mengurai sampah di DKI Jakarta bagaikan mengurai benang kusut yang tak tampak ujung pangkalnya. Dari tahun ketahun masalah penanganan sampah seakan tak  pernah berakhir meskipun pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk mengatasinya, seperti menerbitkan aturan pemerintah tentang larangan membuang sampah sembarangan yang disertai dengan sanksi pidana maupun sanksi denda.  Efek jera dari aturan tersebut tak tampak nyata dimasyarakat bahkan seperti ada pembangkangan.

Sampah rumahtangga, sampah lingkungan, sampah kali dan sungai, sampah taman membuat pemandangan tidak elok. Disudut jalan jalan bahkan dijalan jalan utama sampah masih terlihat mengonggok  dipagi hari dikala aktifitas sudah dimulai, membuat miris hati dan menangis melihat  carut marut  Jakarta yang merupakan wajah Indonesia, sebagai Ibu Kota Negara.

Dari pantuan infobreakingnews.com, sepanjang Jalan Raya Plumpang-Semper ada lima titik tempat pembuangan sampah liar (TPS-L). Belum terdeteksi, warga mana yang membuang sampah di TPSL tersebut, pasalnya,  yang membuang sampah itu dari berbagai golongan masyarakat, seperti pengendara mobil pribadi lempar sampah, yang naik sepeda motor lempar sampah maupun yang naik angkot dan pejalan kaki.
Yang menjadi keprihatinan, aktifitas itu berlangsung hingga disiang hari dimana orang orang sudah meninggalkan rumah menuju tempat kerja, dan tumpukan sampah itu juga mempengaruhi macetnya arus  lalulintas.

Kepala Seksi Kebersihan Kec. Koja Wilson Simatupang mengaku kesulitan mengatasi sampah sepanjang jalan Raya Plumpang Semper itu. “Kita kewalahan dalam penanggulangan sampah itu. Meskipun demikian, saat ini kita sedang sosialisasikan kepada Camat, Lurah dan RW, RT agar dalam pertemuan pertemuan warga membahas masalah penanggulangan sampah,” ucapnya ketika dihubungi  melalui seluler genggam  , Jumat (03/05/2013).

Wilson menghimbau masyarakat Koja agar jangan membuang sampah sembarangan. “Kita menghimbau warga Koja agar tidak membuang sampah sembarangan. Bersih itu adalah sebahagian dari ‘iman’. Jika hati kita bersih, rumah kita bersih jalanan yang kita lalui bersih maka suasan hati akan senang dan bertambahlah semangat untuk kerja,” imbaunya.
 Namun demikian, dia juga menyadari  kurangnya lahan untuk TPS hingga menjamurnya TPSL. “Disamping kurangnya kesadaran masyarakat  dalam penanggulangan kebersihan, kita juga mengakui bahwa lahan untuk pembangunan TPS sangat minim sehingga sadar atau tidak sadar masyarakat membuang sampah sembarangan,” akunya.

Kendala penanggulangan sampah disepanjang Jalan Raya Plumpang-Semper tidak jauh beda dengan masalah yang dihadapi Kepala Seksi Kebersihan Kec. Kelapa Gading Muhamad Rosad .
Rosad berharap ada kerjasama yang baik dengan Kopro Banjir untuk membangun TPS disepanjang Kali Sunter Jl. Yos Sudarso. Ada 14 TPSL sepanjang kali mulai dari MOI hingga ke pintu air Kodamar.

“Saya berharap agar Kopro Banjir menyediakan lahan untuk TPS disepanjang Kali Yos Sudarso. 14 TPS liar itu rencananya akan ditutup dan dibangun menjadi tiga TPS resmi dipinggir kali. Dam atau bendungan lama akan dibobok dan disitu dibuat bendungan baru yang menjorok ke kali sebagai TPS. Itulah solusi yang dapat saya pikirkan yang kemungkinan dapat mengatasi sampah warga RW 13,” ungkap nya.

Melalui Peraturan Gubernur (Pergub) No. 215 /2012 tentang pengintegrasian dan optimalisasi pengelolahan sampah, pada tahun 2013 ini Pemda DKI melalui Dinas Kebersihan DKI Jakarta mencoba membuat terobosan melalui 14 program yang dicanangkan yakni,  penanganan sampah kali dan taman untuk menanggulangi 144 saluran, sungai, waduk (dengan luas lebih kurang 6.784. 464 M2 ) taman, taman makam dan jalur hijau, yang akan dilaksankan mulai April sampai bulan Desember 2013, kata Ka. SUB DIN PK  Drs.Suhendra.

Program dan strategi untuk penanggulangan sampah yang sudah dilaksanakan selama ini yakni: membagikan tempat sampah, pemisahan sampah organig dengan sampah non organig bahkan daur ulang, bank sampah, 3R semua itu belum mampu mengatasi, masalah sampah, ujarnya

 “Selama ini telah banyak upaya yang kita lakukan dalam penanggulangan sampah. Semua pasilitas dan sarana yang ada telah kita kerahkan agar ibu kota terlihat bersih, namun keluhan akan sampah tak ada habisnya,” ujar Suhendra.

Suhendra juga menyayangkan sikap masyarakat yang masih membuang sampah sebarangan waktu dan pada sembarang tempat. “Cobalah masyarakat bisa menahan nafsu membuang sampah sebarangan waktu. Okelah, kalau malam buang sampah di TPSL itu mungkin ada toleransi. Tapi jika sampi siang hari juga itu sih namanya keterlaluan,” tekannya.

 Dia juga berharap bahwa program yang telah digodok saat ini dapat terealisasi dengan baik. Meningkatkan kuantitas dan kualitas kader kebersihan di lingkungan masyarakat, seperti pelatihan tenaga   fasilitator lapangan dan pelatihan daur ulang konposting untuk masyarakat dan kader penggerak aktifitas 3R /Bank Sampah di lingkungan masing masing.

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolahan sampah di sumber di 5 wilayah kota administrasi, seperti pendampingan kegiatan 3R dan  peresmian Bank Sampah.
Meningkatkan peran serta masyarakat pengelolahan sampah di sumber seperti  Lomba lingkungan bersih  dan sehat (LBS ) dengan PKK Tingkat Prov .DKI Jakarta  di 5  wilayah administrasi dan 1 Kabupaten yang akan dimuali Mei –October 2013.

Gerakan Jakarta bersih dan aksi Jakarta (kerja bakti massal penutupan TPS liar ) Rp.2.200.000.000,  pencanangan gerakan Jakarta bersih di 5 wilayah kota Mei –October  2013, mengikut sertakan seluruh kariyawan / ti Dinas, Suku Dinas    Kebersihan, Rt –Rw, Kelurahan dengan  sasaran lokasih yaitu : kawasan kumuh terminal ,pinggir rel kereta api dan stasiun, dan mensosialisasikan di tingkat Kelurahan .

Publikasi pengelolahan kebersihan, pencanangan “Jakarta Baru, Jakartaku Bersih, Jakartaku Senyum” yang melibatkan ( pembuatan 4 episode filim edukasi penanganan sampah oleh masyarakat  dan sosialisasikannya pembuatan filler) dengan anggaran Rp.3.000.000.000. untuk seluruh lapisan masyarakat  Juni – October 2013 yang akan kerjasama dengan prodiction house yang kompeten ( pelelangan umum ), serta pembuatan lagu tentang penangulangan kebersihan.

Lounching gerakan  “Jakarta Baru, Jakartaku Bersih, Jakartaku Senyum” CSR (Coperete Social Respondibility)  seluruh lapisan masyarakat Jakarta April –October 2013,  pembuatan PIN, Stiker Sosialisasi  di media dan mensosialisasikan  lagu mengikuti serta seluruh stakeholders :

Unsur perintah (Kemen LH ,BPLHD, Walikota ,Dinkes, Diskominfo , SKPD terkait , TNI), unsur dunia usaha (PT. KA, Unilever, Indofood, Astra dll). Unsur masyarakat ( Ormas, Organisasi Pemuda, LSM, Pelajar, Pramuka , MUI, Dewan Gereja, dan Media ).

Jambore CSR September 2013, diikuti oleh pemangku (stakeholder)kebersihan pemilihan Abang None duta kebersihan CSR usia 19-17 tahun (mahasiswa /I karyawan/I baik swasta maupun perintah ) september 2013 bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Diskonminfo dan Dinas Pendidikan.

Peresmian Lembaga Pengelolahan Sampah (LPS) yang degerakkan Pemuda Penggerak Kebersihan (PKK) inplementasi  kebijakan, LPS ada di 5 kota administrasi dan 1Kabupaten September 2013,  PKK akan dibentuk oleh ormas pemuda (KNPI)  Pemuda Penggerakan Kebersihan

Penetapan Kawasan Bebas Sampah inplementasi  kebijakan terdapat kawasan bebas sampah 5 kota administrasi dan 1 Kabupaten November  2013 .
Penerapan Business to Business (B to B) pengangkutan sampah inplementasi  kebijakan alokasi anggara Dinas Kebersihan yang tepat sasaran, efisiensi anggaran, peningkatan pendapat dari restribusi di kawasan perumahan elite di 5 wilayah DKI, kata Suhendra.
***Thomson Gultom











1 komentar:

  1. ngatasi sampah itu mudah dan tdk sulit seperti apa yg banyak org katakan,semuanya saja bila mau.Tungku pemusnah sampah tentunya sampah yg sama skli yg tdk dpt dimanfaatkan,adalah tngku yg gak pernah penuh meskipun diisi terus,cara ini sdh banyak warga/kelompok warga menggunakan dan semua berhasil,jadi tdk akan terjadi se rwet ini dan dimana mana yg bila diambl kesimpulannya ruwet skali atasi sampah yg pada akhirnya juga tdk pernah teratasi.(buka)http://teknologitpa.blogspot.com

    BalasHapus