Yokyakarta, infobreakingnews - Tidak bisa dipungkuri generasi muda semakin kemari semakin menyukai bahsa asing dan meninggalkan budaya bahasa daerah, sehingga rakyat begitu gampang menimbulkan aksi anarkis dibumi persada Yokyakarta. Demikian diungkap Permaisuri Kanjeng Gusti Ratu Hemas , Sabtu (20/5) pada acara simposium Budaya Bahasa Jawa.
Hilangnya mata pelajaran Budaya Bahasa Jawa dan Budipekerti dikalangan siswa pelajar di bangku sekolah, juga ikut memicu maraknya berbagai tindak kejahatan ditengah masyarakat luas. Dan karena itulah Ratu Hemas sebagai Anggota DPD RI sudah menulisi Menteri Pendidikan M.Nuh, agar menghentikan kegiatan Ujian Negara, karena dinilai justru merugikan uang negara yang sangat besar, dan juga merugikan masa depan generasi muda dibangku sekolah. Karena menurut Ratu Hemas, hanya kalangan Guru disekolahnya sajalah yang paling mengerti kemampuan muridnya, bukan negara atau intissi pemerintah.
"Tak usah lagi banyak berdalih dan adu argumentasi terhadap Ujian Negara yang semakin banyak pihak memprotes dan meminta agar ditiadakan lagi mulai tahun depan.Karena perbantahan itu hanya akan menimbulkan efek negatip yang lebih luas lagi." kata Ratu Hemas lebih dalam lagi .
Banyak tokoh Nasional dan kalangan praktisi menilai, semakin kemari tampak semakin mencolok mata pelajaran dikalangan murid SD dan SLTP semakin diluar batas, dan fundasi yang mengikat untuk mencintai budaya serta Budi Pekerti malah dihilangkan dari mata pelajaran mereka. Sehingga dengan kericuhan yang terjadi pada Ujian Nasional di tahun ini, tidak lagi terulang pada tahun mendatang. Jangan sampai semua pihak menilai kerasnya hati Menteri Pendidikan dan jajaran dibawah nya , UN itu tetap diselenggarakan karena untuk menggerogoti Dana Pendidikan yang jumlahnya ratusan miliar untuk terus dikorupsi.***Didi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar