Surabaya, infobreakingnews - Di zaman yang serba sulit ini beraneka ragam aksi yang dilakukan demi menghasilkan uang. Mungkin hal inilah yang membuat sekelompok penari telanjang (striptis) lengkap dengan DJ (disc jokey) perempuan secara nekad melakukan aksi porno nya dihadapan sejumlah tamu VIP disebuah ruang Karaoke, juga terkadang ruang kerja tertentu yang sudah disetting , dimana sekelompk penontonnya selalu sambil berpesta narkoba.
Demikian halnya sekelmpk penari telanjang dibekuk petugas saat pertunjukan di salah satu tempat karaoke. Selain 5 perempuan, polisi juga membekuk seorang pria yang bertugas mencari orderan.
"Mereka ini satu kelompok atau kesatuan yang menerima order live music DJ lengkap dengan 4 penari telanjang. Termasuk DJ-nya juga bertelanjang," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Setija Junianta, Kamis (24/10/2013).
Kelompok yang terdiri dari 4 penari telanjang, DJ dan pria pencari order yakni, Danang (31) asal Malang, Dita (22) dj, Veny (20), Sifa (18), Putri (21) dan Saskia (20). Kelima tersangka perempuan asal Kediri.
Setija menjelaskan, terbongkarnya kelompok penyedia pornografi ini berawal order yang diterima Danang acara live music DJ dengan 4 penari striptis di ruang karaoke VIP kawasan Bubutan.
"Dari informasi tersebut, kita kembangkan kemudian kita lakukan penggrebekan. Dan saat kita lakukan penggrebekan, para penari dan DJ sama sekali tidak memakai sehelai pakaian," ungkapnya.
Atas aksi pornografi, kelima tersangka dijerat pasal berlapis, pasal 29 pasal 4 ayat 1, pasal 35 pasal 9 dan atau pasal 34 pasal 8 Undang undang nomor 4 tahun 2008 tentang pornografi.
Selain kelima tersangka, petugas mengamankan berbagai barang bukti. Diantaranya, pakaian dalam berupa bra, bikini, celana dalam serta lingerie serta 1 blackberry dan uang Rp 1 juta. Namun dari pantauan infobreakingnews.com, kebanyakan kasus penari telanjang yang tertangkap razia ditempat hiburan malam, jarang sampai ke meja hijau pengadilan, karena selalu para bos tempat hiburan itu selalu bisa mengurus dengan istilah "delapan enam" dengan oknum petugas.***Rachmadi Wibisono
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !