
Wakil Ketua Aprindo, Tutum Rahanta mengungkapkan, pengusaha ritel rutin kebanjiran permintaan produk konsumsi dan pakaian setiap puasa dan Lebaran. Bahkan peningkatannya bisa berkali-kali lipat dibanding bulan-bulan biasanya.
Tatum mengatakan permintaan produk konsumsi diperkirakan bisa naik 30-50 persen dari bulan-bulan normal. Itu berarti ada kenaikan sekitar 1,3 sampai 1,5 kali lipat. Senin (30/6/2014).
Alasannya, konsumsi masyarakat Indonesia saat puasa dan Lebaran cenderung naik. Sehingga kondisi ini mengerek penjualan produk konsumsi seperti sirup, dan lainnya, ujar Tatum.
Untuk penjualan produk tekstil misalnya pakaian jadi akan lebih menggairahkan. Sebab masyarakat mulai menyicil membeli pakaian baru di bulan puasa. Pakaian tersebut akan digunakan saat Hari Raya tiba.
Tatum juga menambahkan kalau penjualan pakaian bisa naik 200 persen atau dua sampai tiga kali lipat dari hari biasa. Nggak afdol tanpa baju baru saat lebaran, apalagi mereka bisa beli dua atau tiga baju baru. Nggak mungkin cuma beli satu.
Dia mengaku, toko ritel modern juga akan kebanjiran permintaan dari produk buku dan sepatu karena memasuki tahun ajaran baru.
Salah satu pedagang buah saat ditemui Infobreakingnews mengatakan bahwa keranjang parsel sudah mulai dibeli para pembeli, di depan kiosnya di jalan Barito, Jakarta Selatan.(29/06/2014).
Namun saat ini masih belum banyak peminatnya, biasanya menjelang lebaran baru banyak peminatnya. Pemda belum mengijinkan mereka berdagang sebelum waktunya sudah mendekat lebaran.
Untuk 1 keranjang parcel biasanya dirinya menjual dengan harga Rp 15 ribu hingga Rp 30 ribu. “Tergantung ukuran dan modelnya. Kita ambil dari perajin, biasanya kalau keranjangnya udah banyak yang minta dari sebelum puasa,” ujarnya.*** Putri Emilia
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !